Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Tedy Rusmawan mengaku porsi anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Kota Bandung di bawah 15 persen saja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Insfratruktur secara penganggaran masih terbatas karena pemerintah pusat masih fokus menangani Covid-19 di tahun 2022," jelas Tedy di Kota Bandung, Selasa (4/1/2022).
Untuk mayoritas penganggaran, anggaran belanja di Kota Bandung diproyeksikan lebih dari 50 persen untuk sektor kesehatan dan pendidikan.
"Insfratruktur masih terbatas untuk melakukan banyak hal, Mudah-mudahan apa yang disampaikan Plt bisa terealisasi," jelasnya.
Dari anggaran yang minim tersebut, Tedy mengatakan titik tekan pembangunan infrastruktur ada baiknya dilakukan untuk perbaikan jalan-jalan dan juga trotoar.
"Titik tekan kita adalah jalan-jalan lebih baik kedua trotoar menjadi perhatian kita dorong untuk ke daerah strategis seperti yang banyak wisatawan jadi citra Bandung masih terjaga baik, kemudian PJU," jelasnya.
Selebihnya, ia merekomendasikan Pemkot Bandung untuk membuat satu taman kota untuk merepresentasikan ikon Kota Bandung.
"Saya minta satu taman yang khusus menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah Kota Internasional ada taman Internasional, taman sister city," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjadikan sektor infrastruktur menjadi fokus pembangunan di Kota Bandung pada 2022 ini.
Sejumlah proyek pun diproyeksikan selesai dan dimulai pada 2022 ini. Seperti penambahan 200 unit Rumah Susun Rancacili, Flyover Kopo, Flyover Kiaracondong-Buahbatu, dan proyek lainnya. (K34)