Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciptakan 10 Bali Baru, Proyek 5 DPSP Terapkan Pemantauan Via Aplikasi Supervisi Daring

Lima DPSP yang akan jadi angin segar dengan ditargetkan mulai 2022 tersebut dilengkapi alat supervisi online yang memudahkan pengelolaan proyek dari berbagai destinasi secara digital sehingga meningkatkan nilai transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas di dalamnya.
Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Rakornas Lima DPSP) yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno secara daring/Istimewa
Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Rakornas Lima DPSP) yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno secara daring/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Implementasi proyek lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sebagai bagian program menciptakan 10 "Bali Baru" telah dilengkapi aplikasi pemantaun proyek karya anak bangsa, Tomps.

Lima DPSP yang akan jadi angin segar dengan ditargetkan mulai 2022 tersebut dilengkapi alat supervisi online yang memudahkan pengelolaan proyek dari berbagai destinasi secara digital sehingga meningkatkan nilai transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas di dalamnya.

“Aplikasi besutan PT Telkom Indonesia ini nantinya akan memberi kemudahan dalam mengelola proyek melalui supervisi daring,” tutur Edi Witjara, Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Kamis (16/12/2021).

Menurut dia, Tomps sebagai aplikasi monitoring akan digunakan dalam meningkatkan visibilitas dan performansi proyek secara keseluruhan. Sehingga proses pelaporan aktivitas proyek 5 DPSP nantinya dapat diakses lebih cepat, akurat, dan efektif.

Adapun Lima DPSP tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo Flores, Mandalika serta Likupang.

Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Rakornas Lima DPSP), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan, proyek ini akan fokus menyelesaikan beberapa isu. Seperti penyelesaian lahan, memusatkan lokasi wisata yang dikunjungi mancanegara, serta pengelolaan lokasi wisata di Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Kita harus mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dengan mengedepankan kepentingan bersama. Kita harus bekerja sama-sama, terlebih masih ada beberapa isu yang memerlukan perhatian pemerintah,” ujarnya.

Selain Luhut, turut hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, secara daring. Dalam Rakornas ini, Sandi mengatakan, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary melalui berbagai program. Antara lain pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, revitalisasi sarana di destinasi wisata, dan lainnya.

"Juga pengembangan ekonomi kreatif dengan beberapa program seperti Beli Kreatif Lokal. Kemarin program ini kita lakukan dengan Beli Kreatif Danau Toba, dan terbukti bisa mengangkat tiga kali lipat penjualan produkekonomi kreatif para pelaku UMKM di Danau Toba," ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan mengembangkan kesiapan produk ekonomi kreatif dari segi promosi, produksi dan juga kualitas. Demikian juga dengan event-event daerah yang akan terus diperkuat.

Menurut Menpar, Kemenparekraf juga telah menetapkan anggaran untuk proyek 5 DPSP sebesar Rp351,6 miliar, atau naik 74,3 persen dari anggaran 2021 sebelumnya yakni Rp201,7 miliar.

"Alokasi dukungan anggaran Tahun 2022 sudah terpetakan untuk 5 destinasi super prioritas dan ini tentunya akan kita optimalkan," tuturnya.

Edi Witjara menjelaskan, langkah tersebut sebagau bentuk komitmen pemerintah dan Telkom Indonesia untuk turut andil menciptakan industri pariwisata yang lebih berkualitas.

"Melalui Tomps, Telkom juga berharap dapat menciptakan ekosistem manajemen proyek yang lebih baik untuk berbagai proyek lainnya di Indonesia. Kedepannya, diharapkan kualitas industri pariwisata di Indonesia dari berbagai lini kian meningkat dan menciptakan lebih banyak lagi titik pariwisata kelas dunia di Tanah Air," pungkasnya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper