Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Didik Pelajar yang Terpapar Paham NII dengan Wawasan Kebangsaan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berikan edukasi wawasan kebangsaan kepada puluhan remaja yang terpapar paham NII.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan 11 kabuten/kota masuk dalam status zona merah./Istimewa-Humas Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan 11 kabuten/kota masuk dalam status zona merah./Istimewa-Humas Jabar

Bisnis.com, GARUT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan edukasi kepada puluhan remaja di di Garut yang terpapar paham Negara Islam indonesia (NII).

Edukasi terkait wawasan kebangsaan itu diberikan Emil di sebuah sekolah di Desa Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (11/12/2021).

"Saya tadi jadi guru di sebuah kelas kepada 20 orang yang terpapar faham NII," katanya dikutip dari laman jabarprov,go.id.

Dalam penataran yang dilakukan itu, Emil mengingatkan tentang pentingnya menghargai perbedaan dalam bingkai kebhinekaan.

"Pancasila adalah kesepakatan untuk membangun rumah Indonesia yang lestari," ucap Gubernur.

"Remaja Desa Sukamentri terpapar paham radikalisme NII karena sejumlah faktor seperti pengetahuan agama minim, pendidikan, hingga persoalan ekonomi," imbuhnya.

Gubernur mengatakan paham NII nyata adanya dan berbahaya bila banyak remaja yang terpapar.

"Itu nyata, oleh karena itu saya turun langsung jadi guru untuk mengembalikan mereka ke dalam paham ideologi pancasila yang kuat," tuturnya.

Menurutnya, ideologi pancasila apabila diganggu oleh perang pemikiran sayap kiri, khilafah, komunis maupun paham menyimpang lainnya harus dilawan dengan pemberian pemahaman pancasila mendalam secara bertahap.

"Jadi kalau diganggu perang pemikiran sayap kiri, khilafah atau komunis misalnya maka harus kita lawan," ujarnya.

Oleh karenanya, ia ingin respons yang cepat mengembalikan ideologi pancasila kepada warga yang terpapar. Dan diharapkan, setelah diberikan pemahaman, mereka akan menjadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila.

"Jangan sampai kita hanya jadi 'pemadam kebakaran', yang saat ada kejadian baru kita merespons, tapi kita menyemaikan bibit-bibit supaya mereka jadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper