Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Jabar Paparkan 9 Rekomendasi Kebijakan untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto menuturkan perekonomian Jawa Barat akan tumbuh positif hingga akhir 2021 dan meningkat di tahun 2022. Optimisme ini dapat tercapai apabila Jawa Barat mampu memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto/Bisnis
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Bank Indonesia Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar West Java Annual Meeting 2021 yang dihadiri lebih dari 60 petinggi daerah. Pertemuan ini menghasilkan evaluasi dan prospek perekonomian di Jawa Barat di tahun 2022 nanti.

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto menuturkan perekonomian Jawa Barat akan tumbuh positif hingga akhir 2021 dan meningkat di tahun 2022. Optimisme ini dapat tercapai apabila Jawa Barat mampu memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global.

Menurutnya, dalam kaitan ini strategi dynamic balancing perlu diberlakukan secara konsisten agar mendorong permintaan domestik dan menggairahkan sektor produksi.

"Investasi salah satu kunci utama mendorong akselerasi pemulihan ekonomi, perlu sinergitas berbagai pihak untuk mengawal, memonitor dan mengevaluasi realisasi dan menyelesaikan berbagai hambatannya. Selain itu perbankan juga harus semakin sigap dan cepat dalam menyalurkan pembiayaan untuk mendorong perekonomian," jelasnya, Rabu (24/11/2021).

Lebih jauh, Herawanto mengatakan lima kunci pemulihan ekonomi Jawa Barat masih sangat relevan untuk dijalankan, yakni membangun optimisme masyarakat dan pelaku ekonomi, menjaga keberimbangan pasar antara supply dan demand, mendorong sektor utama, investasi, pariwisata terukur dan UMKM.

Lalu kunci selanjutnya adalah mendorong perbaikan daya beli masyarakat melalui berbagai cara, salah satunya dengan memberikan stimulus kepada masyarakat lewat beragam skema. Terakhir, yakni dengan mendorong percepatan digitalisasi ekonomi.

Herawanto juga menjelaskan Bank Indonesia Jawa Barat telah meluncurkan sembilan Rekomendasi kebijakan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat di 2022.

Berikut sembilan poin rekomendasi tersebut :

1. Mempertahankan dynamic balancing.
2. Stimulus pendorong konsumsi.
3) Kelancaran transmisi konsumsi masyarakat menengah atas.
4. Digitalisasi end-to-end proses bisnis.
5. Mendorong peningkatan ekspor memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global.
6. Memperkuat industri Jawa Barat melalui SDM dan local value chain, khususnya mendorong interlinkage IKM dan industri besar.
7. Sinergi strategi pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi melalui rajutan digitalisasi ekonomi.
8. Menggali sumber pembiayaan ekonomi secara kreatif.
9. Evaluasi dan monitoring realisasi investasi secara kolaboratif.

Ia juga menilai Jawa Barat akan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi secara cepat lantaran konsistensi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terus memelihara ekosistem investasi, baik lewat Kawasan Metropolitan Rebana di kawasan utara Jawa Barat maupun lewat Arumanis di kawasan selatan Jawa Barat.

"Dengan ini artinya Gubernur ingin terjadi pemerataan pertumbuhan baik dari utara maupun selatan, dan ini harus juga ditindaklanjuti oleh masing-masing kepala daerah," jelas dia.

Dalam sambutannya secara virtual, Gubernur Jawa Ridwan Kamil menuturkan kekuatan digitalisasi ekonomi Jawa Barat menjadi modal dasar untuk mempercepat realisasi visi “Jawa Barat Provinsi Digital”.

Kang Emil sapaan akrabnya, meminta kepada semua Kepala Daerah di wilayah Jawa Barat untuk mengoptimalkan TP2DD yang merupakan wadah bagi kita sebagai Kepala Daerah untuk merumuskan berbagai kebijakan dan strategi implementasi percepatan dan perluasan digitalisasi di segala sektor.

Selanjutnya Kang Emil juga meminta semua pihak agar menjaga optimisme pemulihan ekonomi Jawa Barat dan menyampaikan berbagai isu penting yang akan mewarnai perekonomian di tahun 2022, termasuk mendorong green economy yang menjadi salah satu tema utama Presidensi RI di Forum G20.

"Salah satu peluang ekonomi, selain penerapan digitalisasi adalah penerapan ekonomi dan industri yang berkelanjutan [sustainable] yang tentu saja bercirikan green economy," jelasnya.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian semua Kepala Daerah dan jajarannya. Jawa Barat yang semakin terdepan dalam penerapan green economy akan mendudukkan Jawa Barat sebagai wilayah dengan daya tarik investasi dan daya saing perdagangan yang semakin tinggi di pasar global.

"Potensi pengembangan green economy masih akan terbuka bagi Jawa Barat, baik di kawasan Utara dengan industri masa depan yang ramah lingkungan, maupun di kawasan Selatan Jawa Barat yang kaya proyek green economy sektor pariwisata dan pertanian," tandas Kang Emil. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper