Bisnis.com, BANDUNG--Para pengusaha di Jawa Barat memandang peranan vaksinasi penting agar industri tetap berjalan di masa pandemi. Kesadaran ini yang mempercepat proses vaksinasi di sektor tersebut.
Kepala Bidang Industri AKTA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Indra Wibawa mengatakan percepatan vaksinasi industri terbilang menggembirakan. Industri sejak awal terbantu oleh Gebyar Vaksin Juara tahap I dan II yang digelar Pemerintah Provinsi.
“Pabrik-pabrik waktu itu sangat membutuhkan vaksinasi untuk para pekerjanya,” ujarnya, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya gebyar vaksin efektif mendorong ribuan pekerja untuk mendapatkan vaksinasi. Angka partisipasi makin cepat ketika pemerintah mengeluarkan aturan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dimana industri yang membuka aktifitasnya diwajibkan 50 persen karyawan sudah divaksin.
“Karena ada yang ingin buka tiga shift. Industri mengejar angka pembukaan aktifitas 50-100 persen sesuai aturan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI). Jadi setelah acara gebyar vaksin selesai, banyak industri mengikutkan karyawannya di daerah lain, atau menggelar vaksinasi secara mandiri,” tuturnya.
Indra mencatat angka vaksinasi hingga 100 persen kemungkinan tercapai mengingat rata-rata industri sudah menggelar aktifitasnya sesuai aturan. Menurutnya aturan menerapkan Peduli Lindungi dan vaksinasi membuat industri patuh agar usahanya berjalan optimal.
“Rata-rata sudah 100 persen, kalau belum seluruhnya vaksin ya tidak bisa beroperasi 100 persen,” ujarnya.
Indikator lain vaksinasi industri sudah mencapai target terlihat dari beberapa acara vaksinasi yang digelar pihaknya bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Jumlah karyawan yang mengikuti vaksin makin berkurang, karena sisanya sudah lebih dulu mendapatkan vaksin.
“Ditawari juga menolak karena mereka sudah selesai,” katanya.
Disperindag Jabar sendiri memberikan kemudahan bagi industri yang hendak menggelar acara vaksinasi bagi karyawan. Mereka tinggal menyediakan tenaga kesehatan dan operasional pendukung, sementara vaksin disediakan.
“Seperti OJK dan BI itu menyediakan 30.000 vaksin untuk tahap I dan II, operasionalnya oleh para pengusaha,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik mengungkapkan vaksinasi dikebut dan dilakukan untuk akselerasi pembentukan herd immunity untuk perusahaan-perusahaan sehingga pada saatnya perusahaan akan siap untuk beroperasi 100 persen lagi dengan lebih nyaman.
Apindo menyasar perusahaan-perusahaan padat karya terlebih dahulu dikarenakan begitu banyak melibatkan puluhan ribu karyawan dalam satu lokasi dengan tingkat risiko penularan yang sangat tinggi. Dengan mengedepankan padat karya ini diharapkan membantu mempercepat herd immunity masyarakat sehingga kegiatan perusahaan akan terus bisa berjalan dan ekonomi kembali bangkit.