Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WJIS 2021: Investasi di Jabar Lebih Efisien dari Berbagai Sisi

Menurut Noneng, capain investasi 16 persen dari nasional menandakan bahwa Jabar lebih efisien untuk investasi dari berbagai segi, seperti perizinan, SDM, dan biaya – biaya lain.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara

Bisnis.com,BANDUNG—West Java Investment Summit (WJIS) 2021 dimulai pada Kamis (21/10/2021) ini di Hotel Savoy Homann, Bandung. 1.500 investor hadir secara daring untuk menyimak 30 proyek investasi yang ditawarkan.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara menuturkan realisasi investasi semester 1/2021 Jabar mencapai Rp72,5 triliun.

Meliputi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 16 persen dari nilai realisasi investasi nasional, atau sebanding dengan 71,10 persen target rencana strategis DPMPTSP sebesar Rp101,97 triliun.

“Jumlah tersebut tertinggi di Indonesia dan pada akhir semester ini PMDN kita di posisi pertama,” kata Noneng.

Meskipun besarannya belum kembali ke situasi pada 2019, namun optimisme dan kepercayaan dari pengusaha dalam menggelontorkan dananya di Jabar patut disyukuri.

“Investasi adalah capital expenditure (_capex_) atau pembelanjaan modal yang dilakukan oleh teman-teman investor. Jadi bukan rencana tapi betul-betul spending yang dia keluarkan,” jelas Noneng.

Menurut Noneng, capain investasi 16 persen dari nasional menandakan bahwa Jabar lebih efisien untuk investasi dari berbagai segi, seperti perizinan, SDM, dan biaya – biaya lain.

Ia menyebutkan, PMDN satu semester ke belakang lebih banyak mengakir ke sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran, konstruksi industri kertas dan percetakan, industri kimia farmasi dan industri karet dan plastik. Untuk PMA terbesar adalah kendaraan bermotor dan alat transportasi, gudang komunikasi, industri makanan, dan elektrik.

Menurut Noneng, terdapat tiga kunci yang membuat Jabar dapat menarik investor yaitu karena kesiapan infrastruktur, SDM produktif, dan kualitas pelayanan baik. Sejumlah inovasi pun telah dibuat untuk membuat Jabar semakin menarik untuk berinvestasi, seperti Ekosistem Investasi yang baru diluncurkan belum lama ini. Dalam Ekosistem Investasi semua stakeholders ekonomi terlibat sehingga peluang ekonominya besar.

Dikatakan Noneng, ada beberapa hal yang mereka lakukan terkait pengelolaan investasi Jabar. Pertama, investasi dilaksanakan berdasarkan seluruh nilai yang diamanatkan yaitu profesional, integritas, dan melayani.

“Sampai saat ini realisasi investasi kita tertinggi di Indonesia. Ini cara kami untuk meningkatkan kepercayaan investor, bahwa modal investasinya dikelola dengan baik,”katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper