Bisnis.com, KARAWANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong para pelaku usaha pertanian dan perikanan untuk melek teknologi. Selain itu, segera manfaatkan teknologi digital guna mendukung pengoptimalan produksi.
"Perkembangan teknologi digitalisasi saat ini sudah semestinya dapat dimanfaatkan oleh para petani milenial Jawa Barat. Termasuk, petani Karawang," ujarnya, di sela-sela acara Rembuk Tani di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang Wadas, Selasa (28/9/2021).
Kang Emil, begitu sapaan akrabnya, mengakui, saat ini sudah ada aplikasi khusus di smartphone yang bisa digunakan petani milenial. Dengan aplikasi tersebut, produksi pertanian dan perikanan dapat meningkat dan menambah kesejahteraan pelaku usaha ini.
Dia menyontohkan, saat ini para pembudidaya ikan di Indramayu memberi makan ikan lele sudah menggunakan telepon selular. Nelayan di Pelabuhan Ratu cari ikan sudah pakai aplikasi fishfinder dengan hasil tangkapan berkali lipat.
Biasanya perahu kecil hanya dapat 300 kg, kini bisa mencapai 1 ton. Di Lembang menyiram tanaman juga sudah pakai telepon selular.
Dengan demikian, adaptasi pemanfaatan teknologi digital seperti itulah yang akan terus dikembangkan di Jawa Barat. Sebab, dengan menggunakan teknologi digital tersebut, dapat mengubah hidup masyarakat Jawa Barat menjadi lebih sejahtera.
"Dengan adanya teknolgi internet ini, maka petani juga bisa promosi dan menjual produknya lebih mudah kepada masyarakat," ujarnya.
Sehingga, pihaknya sangat berharap supaya anak-anak muda di Jawa Barat agar mencintai pedesaan dan pertanian. Pemuda Jawa Barat tak perlu hijrah ke Jakarta. Cukup dengan mengoptimalkan teknologi digital ini, maka bisa meningkatkan produktifitas.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Karawang telah memproteksi 97.000 hektare lahan teknis, supaya tak beralih fungsi. Lahan ini, mampu memroduksi 1,3 juta ton GKG per tahun.
"Kebutuhan Karawang akan gabah mencapai 500 ribu ton per tahun. Sedangkan untuk pasokan nasional mencapai 800.000 ton per tahunnya," ujarnya.
Saat ini, sejumlah wilayah sudah memerlihatkan peningkatan hasil produksi pertaniannya. Seperti, di Kecamatan Lemah Abang, dalam satu hektare sawah ada yang mampu menghasilkan delapan ton gabah dalam sekali panen.
Hanya saja, lanjut Cellica, persoalan yang masih dihadapi para petani saat ini adalah belum memiliki alat pengering padi. Pihaknya berharap, pemerintah pusat mau memberikan bantuan untuk petani Karawang. (K60)