Bisnis.com, BANDUNG — Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya meningkatkan industri digital. Selain jumlah penduduk yang hampir mencapai 50 juta jiwa, potensi alam Jabar sangat beragam dan dapat terus dikembangkan melalui sentuhan teknologi.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun intens melakukan Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Jabar. Pada Jumat (17/9/2021), roadshow berlangsung di Kota Cimahi secara hybrid dari Gedung Cimahi Techno Park.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana menyambut baik dan mendukung penuh Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. Sebab, gerakan tersebut dinilai dapat meningkatkan ekonomi digital serta memajukan inovasi sekaligus kreativitas digital di Bandung Raya, khususnya Kota Cimahi.
"Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan inovasi dan kreativitas yang menjadi pilar Kota Cimahi yang lebih maju, berinovasi dan kreatif,” kata Ngatiyana.
"Terima kasih kepada Bapak Menteri Kominfo RI beserta jajaran yang telah memilih Kota Cimahi dalam kegiatan Roadshow yang diadakan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital,” imbuhnya.
Ngatiyana optimistis Kota Cimahi dapat melahirkan startup yang mampu bersaing di level internasional sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu, ia menuturkan bahwa kolaborasi menjadi faktor utama untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Dengan situasi pandemi, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, komunitas, media perlu bekerjasama untuk memulihkan kembali roda perekonomian di Indonesia," katanya.
Ngatiyana mengajak seluruh stakeholder untuk bersama membangun gerakan Startup digital ini dan aktif menggunakan produk-produk digital yang dikreasikan oleh pelaku startup.
“Pemerintah Kota Cimahi akan tetap konsisten melaksanakan pendampingan terhadap para pelaku startup di Cimahi Techno Park dan bekerja keras agar pemulihan ekonomi di Kota Cimahi pada sektor digital kreatif dapat bermanfaat besar bagi seluruh masyarakat Kota Cimahi, bahkan untuk Indonesia,” tuturnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji mengatakan, dengan jumlah desa yang mencapai 5.312 dan 600 lebih kelurahan, Jawa Barat saat ini fokus mengembangkan teknologi inklusif yang artinya bukan hanya diakses masyarakat kota tapi masyarakat desa.
“Bagaimana teknologi bisa meningkatkan taraf hidup mereka yang ada di desa. Kami punya program desa digital, yang kami kemas ke dalam tematik pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain,” katanya.
“Nah sekarang teman-teman bisa mengambil potensi di sana, karena menurut riset penduduk nanti akan banyak tinggal di kota. Kita punya keinginan bagaimana penduduk banyak tinggal di desa tetapi rezeki kota,” kata Setiaji.
Setiaji menyatakan, dengan teknologi Jabar dapat menghadirkan apa yang sebelumnya sulit dilakukan. Ia mencontohkan masyarakat bisa bekerja di mana saja kapan saja.
Kemudian dengan teknologi masyarakat desa dapat menjangkau layanan dokter spesialis melalui pelayanan kesehatan telemedicine atau konsultasi jarak jauh. Melalui teknologi pula petani dapat mengetahui nutrisi tepat bagi tanaman atau memilih pupuk yang cocok agar tidak merusak unsur tanah.
“Lalu bagaimana bloger-bloger atau youtuber dari desa dengan potensi desanya bisa memberikan informasi menarik. Sekarang orang sudah bosan menjual konten perkotaan,” kata Setiaji.
“Sekarang waktunya kita semua bagaimana menerapkan teknologi ini untuk bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal didesa,” katanya.
Koordinator Startup Digital Kominfo RI Sonny Hendra Sudaryana menjelaskan, gerakan tersebut merupakan gerakan gotong royong yang berfokus pada pengembangan ide dan inovasi masyarakat.
“Gerakan ini adalah gerakan gotong royong yang hadir, sebagai langkah pertama untuk masyarakat yang ingin menjalankan startup. Ini bukan ajang perlombaan, melainkan pembinaan," kata Sonny.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menggerakkan ekosistem digital di Indonesia. Gerakan ini hadir untuk menginisiasikan perubahan agar bisa terkoneksi. Kominfo sudah berpartner dengan lebih dari 300 penggerak di berbagai sektor, dan sudah melahirkan lebih dari 1.200 startup.
“Mari berhenti bermimpi dan mulai beraksi, saya mengajak anak-anak Cimahi untuk mulai mengambil peran. Mari kita dukung terus gerakan ini. Semoga dengan ini bisa membuat Indonesia lebih maju lagi," katanya.
Antusiasme masyarakat Cimahi sangat tinggi. Itu dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul di sesi keynote speaker dan diskusi panel. Mereka berharap dapat terjadi kolaborasi yang kuat di antara para pelaku ekonomi digital di Kota Cimahi.