Bisnis.com, BANDUNG - PT Hyundai Motor Indonesia memperkenalkan produk Multi Purpose Vehicle (MPV) premium terbarunya yakni STARIA. Dengan mengusung tema futuristik sentuhan pesawat luar angkasa, Hyundai siap menggempur pasar MPV di Jawa Barat.
Hyundai meluncurkan STARIA di Trans Studio Bandung (TSB) dan resmi mengaspal di Kota Bandung, Kamis (16/9/2021).
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Makmur mengatakan produk premium milik Hyundai ini memang dipersiapkan sejak awal untuk menyasar pasar MPV yang kata dia masih sangat luas di tanah air.
"Kami mau memberikan produk unggulan untuk hadir di Indonesia, mobil ini tepat untuk masyarakat Indonesia, karena karakteristik desain futuristik dan kenyamanan bagi konsumen," kata dia.
Menurutnya desain yang ditawarkan oleh STARIA memang berdasarkan riset mendalam soal kebutuhan berkendara masyarakat Indonesia. Sehingga dari riset tersebut, diluncurkan lah STARIA dengan segudang fitur andalan yang bisa memanjakan penggunanya.
"Ini bisa untuk perjalanan keluarga karena sampai sembilan seat," jelasnya.
Untuk urusan kabin, ia mengklaim memiliki dimensi yang lebih lapang di kelasnya. Sehingga dengan keunggulannya tersebut dipastikan bisa membuat penggunannya merasakan sensasi nyaman dan aman saat berkendara.
"Untuk lebih lapang desainnya sangat tepat, premium dan safety," jelasnya.
Sebagai pendatang baru di tengah dominasi produk kompetitor di kelas MPV, Hyundai bergerak cepat untuk merangsak pasar melalui penjualan online dan offline.
"Kita ada dua strategi, kita main di online, kita agresif di sosmed, kita juga ada platform apps hyundai website, clik to buy. Dan dia bisa melihat review produk disana," jelasnya.
Untuk pemasaran secara offline, Hyundai sudah bergerak lebih cepat pasca pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kita juga mulai agresif di offline, saat kompetitif belum mulai, kita sudah mulai, dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota lainnya menyusul mengikuti," ungkapnya.
Selain itu, ia menjelaskan secara penjualan, kontribusi Jawa Barat terhadap nasional mencapai 9 persen.
"Kontribusi Jabar 9 persen terhadap nasional, jakarta masih jadi pusat," jelasnya. (K34)
