Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengapresiasi langkah yang dilakukan sejumlah perusahaan swasta di wilayahnya untuk turut andil dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, di kita banyak perusahaan swasta yang telah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19. Ini jelas sangat membantu,” ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, dikutip Minggu (1/8/2021).
Belum lama ini, kata Anne, Pemkab Purwakarta kembali mendapat bantuan dari PT South Pacific Viscose (SPV) berupa APD. Termasuk, masker N95 sebanyak 2.000 pcs, masker 3ply 300 box, hazmat 300 pieces, gown 200 pcs, serta face shield 50 pcs.
“Kami sangat mengapresiasi langkah PT SPV. Apalagi, PT SPV bersama tiga perusahaan lainnya menjadi percontohan dalam upaya penanganan karyawan yang terpapar Covid-19,” kata dia.
Anne menyebutkan, PT SPV dapat melakukan testing PCR Covid-19 dan tracing Covid-19 menggunakan antigen yang dilakukan secara mandiri. Selain itu, perusahaan ini juga memberikan dukungan yang baik terhadap karyawan dan keluarga yang terpapar Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri.
“Perusahaan ini juga telah turut andil dalam menyukseskan program vaksinasi,” tambah dia.
Sementara itu, PT SPV telah memulai vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara mandiri. Pada batch pertama vaksinasi Covid-19 menyasar sebanyak 300 karyawan dengan 600 dosis. Rencananya vaksinasi akan menyasar 500 karyawan lagi pada batch selanjutnya.
Presiden Direktur PT SPV Sri Aditia mengatakan pihaknya sudah melaksakan penyuntikan vaksin gotong-royong sejak Kamis (29/7/2021). Akan tetapi, ada sedikit kendala, yakni mengenai ketersediaan vaksinnya.
“Perusahaan hanya mendapatkan jatah vaksin yang terbatas,” ujarnya.
Aditia mengaku telah mendaftarkan perusahaannya untuk mengikuti program vaksinasi gotong-royong sejak awal diadakan oleh pemerintah pusat. Namun, saat itu dosis yang tersedia di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) diketahui masih terbatas.
“Kalau minat karyawan untuk vaksinasi lumayan tinggi. Hanya saja, ketersediaan vaksinnya belum memadai,” tambah dia.
Untuk sementara, tambah dia, para karyawannya akan diikut sertakan dalam program vaksinasi di Puskesmas. Ia menargetkan vaksinasi Covid-19 di perusahaannya mencakup 70% dari total 1.700 karyawan. Dengan ikhtiar ini, diharapkan dapat mengurangi dampak penyebaran pada karyawan dan resiko gangguan operasional perusahaan. (K60)