Bisnis.com, CIREBON - Progres pembangunan jalan tol akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, hingga saat ini sudah masuk ke dalam tahap perampungan rigid pavement jalan atau sebesar 74 persen.
Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan, selain merampungkan pekerjaan rigid pavement, saat ini tengah dilakukan normalisasi saluran di lokasi pembangunan akses BIJB.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam pengendalian dampak lingkungan, agar saat jalan bebas hambatan tersebut beroperasi tidak terjadi masalah dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Untuk mengejar pengoperasian jalan akses BIJB Kertajati sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pembuatan drainase dengan tujuan apabila arus air cukup deras tidak terjadi genangan baik di drainase warga maupun jalan akses BIJB Kertajati," kata Agung melalui keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).
Agung mengatakan, pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati akan semakin mempermudah konektivitas dan logistik khususnya dalam menunjang proyek Metropolitana Rebana yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Agung memastikan, penyelesaian pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati bisa selesai dan bisa beroperasi pada November 2021. Melalui peningkatan peningkatan konstruksi ini diharapkan dapat meningkat pelayanan.
"Tol Cipali berharap tidak hanya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan, namun juga dapat menjadi penghubung dan membuka potensi ekonomi di wilayah Kertajati," katanya.
Jalan tol akses menuju BIJB Kertajati terkoneksi dengan Jalan Tol Cipali dimulai dari KM 158+700 dengan panjang jalan sekitar 3,7 kilometer serta lebar lajur 3,6 meter. Tol sendiri, memiliki 4 lajur untuk 2 arah.
Astra Tol Cipali memastikan, tol tersebut akan diuji coba fungsi dan laik operasi oleh Kementerian PUPR untuk keberangkatan jemaah haji Provinsi Jawa Barat yang berpusat di BIJB Kertajati.
Sementara, proyek pembangunan tol akses BIJB ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian PUPR yang sudah direncanakan sejak Mei 2017 lalu. Tol yang juga akan terkoneksi dengan Tol Cisumdawu itu menelan biaya sebesar Rp692 miliar.