Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karawang akan Normalisasi dan Tertibkan Bangunan Liar di Atas Irigasi

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan areal persawahan di Karawang hampir 90 persennya mengandalkan irigasi teknis.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh

Bisnis.com, KARAWANG - Pemkab Karawang melansir dari 30 kecamatan yang ada dua kecamatan di antaranya menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau. Dua kecamatan itu, yakni Batujaya dan Pakisjaya yang lokasinya berada di wilayah utara Karawang.

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan areal persawahan di Karawang hampir 90 persennya mengandalkan irigasi teknis. Bahkan, irigasi yang melintasi wilayah ini, terbagi dalam tiga status yaitu irigasi primer, sekunder dan tersier.

"Saat ini, banyak masalah yang melanda irigasi. Salah satunya, penyempitan dan maraknya bangunan liar di atas irigasi (sungai). Seperti, jembatan," ujar Aep, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Minggu (18/4/2021).

Dampaknya, wilayah yang berada di ujung utara menjadi langganan kekeringan sebab aliran air yang dikelola oleh PJT II Jatiluhur tidak bisa sampai ke wilayah paling utara.

Dengan kondisi ini, pihaknya bersama pihak terkait melakukan pembahasan guna mencari penyelesaian masalah kekeringan di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya.

Pihak yang ikut dalam pembahasan ini yakni Dandim 0604 Karawang, Kapolres Karawang, Kepala Dinas PUPR Karawang, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DLHK, Kepala Plt Diskominfo, Kepala BAPPEDA, Camat Batujaya, Camat Pakisjaya. Hadir juga Dansektor 19 Citarum Harum, PJT II Jatiluhur.

"Kekeringan yang terjadi di Batujaya dan Pakisjaya karena berbagai faktor. Salah satu faktor karena banyak berdiri bangunan serta jembatan yang tidak memiliki izin baik dari PJT maupun dari pihak kecamatan. Sehingga, terjadi penyempitan lahan irigasi yang mengakibatkan debit air berkurang," ujar Aep.

Dalam pembahasan itu, terkuak adanya rencana jangka pendek yakni pemkab akan melakukan normalisasi irigasi dan menertibkan bangunan-bangunan liar.

Untuk jangka panjangnya, lanjut Aep, ada rencana membangun embung multifungsi. Selain untuk serapan air, ketika hujan deras, juga bisa membantu mengairi sawah dan menghidupi pertanian warga saat musim kemarau tiba.

"Tak hanya itu, keberadaan embung juga bisa menjadi pariwisata edukatif untuk masyarakat," ujarnya. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper