Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indramayu Komitmen Lindungi PMI

Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen terus mencetak Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkualitas. Komitmen tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan sebelum diberangkatkan ke negara tujuan.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu pendataan oleh petugas BP3TKI saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (27/5/2018)./ANTARA-Reza Novriandi
Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu pendataan oleh petugas BP3TKI saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (27/5/2018)./ANTARA-Reza Novriandi

Bisnis.com, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen terus mencetak Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkualitas. Komitmen tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan sebelum diberangkatkan ke negara tujuan.

Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim menyebutkan calon PMI yang akan berangkat wajib memiliki keahlian sesuai bidang pekerjaannya nanti, sehingga nantinya tidak dihadapkan dengan permasalahan seperti PMI lainnya.

"Termasuk kami berikan pengetahuan kepada mereka tentang adat dan juga budaya yang menjadi negara tujuannya,” kata Lucky di Kabupaten Indramayu, Kamis (8/4/2021).

Lucky menyebutkan, belum lama ini Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberikan penghargaan kepada Indramayu sebagai salah daerah yang berkomitmen melindungi PMI.

Komitmen tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan bagi pekerja migran.

"Tahun ini, kami anggarkan Rp1,2 miliar untuk pelatihan kejuruan/vokasi bagi CPMI pada tahun 2021 untuk 300 orang," kata Lucky.

Beberapa tahun lalu, pemerintah daerah sudah membentuk Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk mempermudah dan melindungi para CPMI. Layanan tersebut merupakan gabungan dengan instansi lainnya.

Lucky mengatakan, perlindungan untuk PMI merupakan salah satu tugas dari pemerintah agar menjamin keamanan PMI selama bekerja di luar negeri.

"Tanggung jawab kami mulai dari sosialisasi informasi dan mekanisme antar kerja antar negara, pendataan kepada PMI, pemberdayaan purna PMI, penanganan PMI bermasalah (pengaduan), serta pembinaan dan pengawasan kepada LPK dan P3MI," kata Lucky.

Pemerintah Kabupaten Indramayu mencatat, periode 2017 hingga 2019 sebanyak 20.590 PMI berangkat ke 16 negara. Jumlah tersebut terdiri 1.740 laki-laki dan perempuan 18.850.

Namun pada 2020, jumlah warga yang berangkat hanya 5.709 orang, terdiri dari 788 laki-laki dan 4.921 perempuan. Angka tersebut menurun karena adanya pandemi covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper