Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta menyebutkan wilayahnya memiliki puluhan kawasan peninggalan sejarah yang berhubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perjalanan nenek moyang.
Kepala Bidang Kebudayaan Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Dindin Ibrahim menuturkan hasil inventarisasi jajarannya di wilayah ini ada sedikitnya 26 kawasan cagar budaya yang tersebar di sejumlah kecamatan. Kebanyakan, bersifat kebendaan peninggalan sejarah.
“Kawasan cagar budaya ini, di antaranya berupa situs, sumber mata air purba, makam nenek moyang, hingga bangunan-bangunan bersejarah,” ujar Dindin kepada Bisnis.com, Selasa (30/3/2021).
Adapun kawasan cagar budaya ini, kata dia, di antaranya yakni Goa Jepang yang ada di Kecamatan Kiarapedes. Kemudian, Situs Pangcalikan dan Batu Peti yang lokasinya berdekatan dengan Waduk Jatiluhur. Serta beberapa mata air purba dan makam leluhur.
Tak hanya itu, di wilayah perkotaan pun masih ada. Namun, cagar budaya ini kebanyakan berupa bangunan-bangunan. Di antaranya, Masjid Agung Baing Yusuf, Gedung keresidenan atau yang saat ini jadi kantor Bakorwil, Gedung Kembar di sekitar stasiun, Gedung Negara atau kantor bupati dan Pendopo, serta Situ Buleud.
Menurut Dindin, keberadaan kawasan Cagar Budaya ini perlu dilestarikan keberadaannya. Karena, kata dia, ini memiliki nilai penting bagi sejarah, baik untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, atau sejarah kebudayaan. Atas dasar itu, saat ini pihaknya pun akan turut membantu dalam hal penataannya.
“Ke depan kami akan tata lagi. Minimalnya, di kawasan itu nanti ada media untuk menampikan synopsis atau ringkasan cerita mengenai sejarah kawasan tersebut,” tambah dia. (K60)