Bisnis.com, INDRAMAYU - Sebanyak enam warga yang menjadi korban akibat ledakan tangki kilang minyak Balongan milik Pertamina saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Sebanyak korban yang mengalami luka bakar yakni Kosim (18), Abdul (18), Ibnu Ajis (18), Ahmad Asrori (18), dan Khoirul Ikhwan (16).
Pihak Pertamina memastikan, penanganan pasien akibat insiden tersebut berjalan dengan baik. RSSP dipilih karena merupakan rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang memiliki luka bakar.
Direktur RSPP Syamsul Bahri menuturkan RSSP memiliki tim khusus untuk menangani enam orang warga yang menjadi korban dalam tragedi Senin (29/3/2021) dini hari itu.
RSPP memiliki tim khusus untuk penanganan luka bakar yang akan melakukan penanganan medis berdasarkan SOP yang tepat.
“Kami akan mengupayakan perawatan terbaik untuk pasien dan mendapatkan penanganan yang tepat di masa-masa kritikal pada pasca kejadian," kata Syamsul melalui keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Untuk keluarga pasien yang mengalami luka berat, Pertamina pun sudah menyediakan tempat khusus selama anggota keluarganya dalam perawatan.
Selain itu, Pertamina juga membuka posko pelayanan kesehatan bagi warga terdampak di Gedung Olah Raga (GOR) dan Lapangan Fustal Bumi Patra.
Tim medis yang diterjunkan yakni gabungan dari Medical RU VI Balongan, Rumah Sakit Pertamina Balongan dan RSP Klayan Cirebon. Nantinya, seluruh dokter dan perawat akan bersiaga selama 24 jam.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Balongan tepatnya di tangki T-301G pada Senin (29/3/2021) dini hari meledak. Pihak Pertamina mengklaim, kejadian tersebut akibat tangki penyimpanan tersambar petir.
Sebanyak 912 warga terdampak akibat meledaknya kilang minyak milik PT Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Bisnis.com, ratusan warga tersebut diungsikan di Komplek Perum Pertamina Bumi Patra.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan, peristiwa akibat terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak ke lima desa.
Sebanyak lima desa tersebut yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung. (K45)
