Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berada di Wilayah Cekungan, Ini Risiko Kota Bandung

Dibutuhkan dukungan bantuan anggaran bukan hanya menyoal sarana dan prasarana saja tapi juga terkait sosialisasi dan simulasi terkait risiko kebencanaan di Kota Bandung.
Petugas Dinas Kebakaran Kota Bandung/Istimewa
Petugas Dinas Kebakaran Kota Bandung/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang memiliki risiko kebencanaan seperti bencana hidrologi dan kebakaran cukup tinggi.

Kota Bandung memang berada di cekungan yang dikelilingi pegunungan. Sehingga jika hujan deras melanda, risiko banjir dan longsor menjadi lebih tinggi. 

Oleh karena itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dadang Iriana menuturkan dibutuhkan dukungan bantuan anggaran bukan hanya menyoal sarana dan prasarana saja tapi juga terkait sosialisasi dan simulasi.

“Kami memohon bantuan dukungan anggaran untuk dukungan kinerja. Utamanya kita prioritas untuk sosialisasi dan simulasi kebencanaan,” ucap Dadang dalam rilis yang diterima Bisnis, Jumat (19/3/2021).

Dadang menuturkan, sosialisasi dan simulasi kebencanaan menjadi bagian penting mengingat kondisi Kota Bandung yang memiliki risiko kebencanaan cukup tinggi. 

“Ini sangat penting karena Bandung berada di kawasan rawan bencana. Lalu dari data kebakaran tahun 2019 itu ada 279 kali dan di 2020 menurun menjadi 172 kejadian. Ini menunjukan tingkat kesadaran meningkat,” jelasnya. 

Selebihnya Dadang menegaskan sarana dan prasarana penunjang juga tetap memerlukan dukungan. Di samping pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas yang harus selalu ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna memberikan pelayanan prima dalam mengatasi musibah kebakaran ataupun bencana alam.

“Karenan sarana prasarana itu ada masa pakainya, jadi harus selalu ditingkatkan agar jangan sampai menghambat penanganan. Kemudian petugas juga beberapa sudah memasuki masa pensiun sehingga dibutuhkan regenerasi yang harus dipersiapkan tangguh di lapangan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler