Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sayang Petani, Ridwan Kamil Tolak Rencana Impor 1 Juta Ton Beras!

Rencana pemerintah melakukan impor 1 juta ton beras ditolak mentah-mentah oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Rencana pemerintah melakukan impor 1 juta ton beras ditolak mentah-mentah oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan rencana impor tersebut bisa mengancam kesejahteraan petani Jawa Barat karena faktanya produksi beras di Jawa Barat pada Maret dan April mendatang dipastikan surplus dan sebentar lagi hendak panen raya.

“Kalau tiba-tiba impor beras, maka bisa kebayang kan harganya kebanting. Petani yang berjuang untuk mencari kesejahteraan jadi hilang, maka kami memberikan usulan agar impor beras ditunda atau ditiadakan, sehubungan dengan surplus panen kita," katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/3/2021).

Menurutnya rencana impor tersebut dikeluhkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Jawa Barat yang menggelar video conference bersama dirinya. Menurutnya beras yang melimpah di petani dikhawatirkan akan membuat nilai beli oleh Bulog turun.

"Tadi di Cirebon curhat, biasa bulog beli 120.000 ton sampai 13.000 ton, sekarang menurun menjadi 21.000 ton. Masa sudah beras banyak, impor pula kan begitu. Kalau posisinya krisis beras, saya kira masuk akal ya, tapi ini surplus di Jabar," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Dia menilai rencana impor beras malah mengancam kesejahteraan petani yang tengah diangkat derajat dan martabatnya melalui berbagai program yang dirancang Pemprov Jabar.

"Maka kami mengusulkan ke pemerintah, agar menunda beras impor, maksimalkan saja produksi Jabar yang melimpah," katanya.

Penolakan ini menurutnya berlandaskan pada sila kelima Pancasila. Menurutnya kesejahteraan petani harus dinomersatukan oleh negara.

“Tanpa mereka (petani) kita tidak jadi apa-apa. Makanya manajemen timing ini menjadi penting, salah satu hal itu tadi ada hitungan, jangan sampai sekarang pas panen raya ini nanti harga kebanting, kan kasihan ini susah menyejahterakan petani, kecuali kita ada keberpihakan," ujarnya.

Ridwan Kamil sendiri menggelar videoconference secara khusus dengan puluhan anggota Gapoktan se-Jawa Barat guna mengetahui keluhan para petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper