Bisnis.com, BANDUNG - Jelang Ramadan 1442 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait vaksinasi.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Asep Sukmana saat melakukan Monitoring Vaksinasi Massal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandar Dinata, Soreang, Rabu (17/3/2021).
"Kemarin kami telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19. Kesimpulannya, kami akan ikuti fatwa dari MUI pusat. Jika memperbolehkan, kami akan tetap melaksanakan proses vaksinasi," ungkap Pj. Sekda.
Sementara terkait vaksinasi massal, Asep menjelaskan kegiatan tersebut akan diselenggarakan hingga 10 hari ke depan, dengan total sasaran mencapai 5.026.
Menurutnya, proses vaksinasi di hari pertama berjalan lancar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Untuk evaluasi sementara, mungkin terdapat beberapa titik yang masih ada kerumunan. Tapi mudah-mudahan besok bisa berjalan lebih baik lagi," tuturnya.
Dirinya menilai, kegiatan tersebut berdampak pada akselerasi capaian sasaran vaksinasi di Kabupaten Bandung.
"Jika dilihat dari sisi kuantitas, sudah ada akselerasi. Rencananya, hari ini kami akan memberikan vaksin kepada 500 sasaran lebih. Sampai jam 10.00 ini sudah mencapai 80 persen. Insya Allah jam 11.00 nanti yang 500 sasaran tadi sudah bisa selesai," papar Asep.
Ia juga berharap, vaksinasi terhadap pelayan publik dapat selesai sebelum Bulan Ramadhan. Mengingat, target keseluruhan pelayanan publik mencapai 6.000 sasaran.
"Nakes kan sudah diatas 90 persen dan hampir selesai. kami menargetkan untuk pelayanan publik bisa diselesaikan sebelum puasa," harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami menuturkan, vaksinasi massal tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dalam percepatan pemberian vaksin kepada masyarakat.
"Waktu vaksinasi ini cukup panjang, yakni 12-15 bulan. Meskipun begitu, kami akan terus melakukan percepatan pemberian vaksin. Setiap harinya sekitar 500-900 sasaran akan divaksin," terang Grace.
Di hari pertama vaksinasi massal, lanjut Grace, diikuti oleh TNI, Polri dan pelayan publik.
"Setelah tahap 2 untuk TNI, Polri dan pelayanan publik ini selesai, kami akan melakukan percepatan vaksinasi bagi lansia dan masyarakat dengan risiko tinggi. Daerah dengan angka kasus positif yang banyak akan menjadi prioritas kami," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima keluhan berat yang dirasakan sasaran vaksin.
"Dari informasi yang masuk hanya keluhan biasa, seperti ngantuk, lapar dan badan pegal pegal. Tapi kalau ada yang sampai pusing, sakit kepala berat atau menggigil segera hubungi call center atau rumah sakit. Tapi sejauh ini alhamdulillah keluhan berat tidak ada," tutup Grace. (K34)
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Asep Sukmana saat melakukan Monitoring Vaksinasi Massal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandar Dinata, Soreang, Rabu (17/3/2021).
"Kemarin kami telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19. Kesimpulannya, kami akan ikuti fatwa dari MUI pusat. Jika memperbolehkan, kami akan tetap melaksanakan proses vaksinasi," ungkap Pj. Sekda.
Sementara terkait vaksinasi massal, Asep menjelaskan kegiatan tersebut akan diselenggarakan hingga 10 hari ke depan, dengan total sasaran mencapai 5.026.
Menurutnya, proses vaksinasi di hari pertama berjalan lancar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Untuk evaluasi sementara, mungkin terdapat beberapa titik yang masih ada kerumunan. Tapi mudah-mudahan besok bisa berjalan lebih baik lagi," tuturnya.
Dirinya menilai, kegiatan tersebut berdampak pada akselerasi capaian sasaran vaksinasi di Kabupaten Bandung.
"Jika dilihat dari sisi kuantitas, sudah ada akselerasi. Rencananya, hari ini kami akan memberikan vaksin kepada 500 sasaran lebih. Sampai jam 10.00 ini sudah mencapai 80 persen. Insya Allah jam 11.00 nanti yang 500 sasaran tadi sudah bisa selesai," papar Asep.
Ia juga berharap, vaksinasi terhadap pelayan publik dapat selesai sebelum Bulan Ramadhan. Mengingat, target keseluruhan pelayanan publik mencapai 6.000 sasaran.
"Nakes kan sudah diatas 90 persen dan hampir selesai. kami menargetkan untuk pelayanan publik bisa diselesaikan sebelum puasa," harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami menuturkan, vaksinasi massal tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dalam percepatan pemberian vaksin kepada masyarakat.
"Waktu vaksinasi ini cukup panjang, yakni 12-15 bulan. Meskipun begitu, kami akan terus melakukan percepatan pemberian vaksin. Setiap harinya sekitar 500-900 sasaran akan divaksin," terang Grace.
Di hari pertama vaksinasi massal, lanjut Grace, diikuti oleh TNI, Polri dan pelayan publik.
"Setelah tahap 2 untuk TNI, Polri dan pelayanan publik ini selesai, kami akan melakukan percepatan vaksinasi bagi lansia dan masyarakat dengan risiko tinggi. Daerah dengan angka kasus positif yang banyak akan menjadi prioritas kami," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima keluhan berat yang dirasakan sasaran vaksin.
"Dari informasi yang masuk hanya keluhan biasa, seperti ngantuk, lapar dan badan pegal pegal. Tapi kalau ada yang sampai pusing, sakit kepala berat atau menggigil segera hubungi call center atau rumah sakit. Tapi sejauh ini alhamdulillah keluhan berat tidak ada," tutup Grace. (K34)