Bisnis.com, PURWAKARTA – Awal April 2020 lalu, peristiwa naas terjadi di Desa Karang Mukti, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Ya, sebuah jembatan penghubung antar kabupaten yang lokasinya persis di wilayah itu tetiba ambruk.
Jembatan Bodem begitulah warga di sana menyebutnya, adalah akses alternatif penghubung Purwakarta dengan Subang melalui Kecamatan Bungursari via Kecamatan Cempaka. Adanya kejadian tersebut kala itu, sontak saja membuat geger warga termasuk pengguna jalan. Apalagi, saat itu ada sejumlah warga yang menjadi korban tertima reruntuhan material dari jembatan yang mengalami ambruk tersebut.
Pascaambruknya jembatan penghubung ini, Pemkab Purwakarta langsung melakukan serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat, jembatan tersebut selama ini menjadi akses penyambung asa bagi warga di dua kabupaten tersebut. Termasuk, akses penyambung ke tiga zona industri di Kecamatan Campaka, Bungursari dan Cibatu. Dalam upaya perbaikan jembatan tersebut, pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar.
Namun, akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan sementara alias jembatan Bailey yang sifatnya darurat. Mengingat, untuk membangun sebuah jembatan besar dengan kontuksi besi, anggarannya cukup besar. Di sisi lain, kemampuan anggarannya belum memadai.
Di akhir tahun kemarin, pembangunan jembatan sementara itu telah rampung. Pagi tadi, jalur tersebut secara resmi sudah bisa dioperasionalkan. Jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di wilayah ini, termasuk Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto turut hadir untuk meresmikan pembukaan jembatan tersebut.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan dalam pembangunan infrastruktur yang merupakan sarana pokok masyarakat ini pemerintah daerah melibatkan unsur TNI AD. Yakni, melalui kegiatan karya bakti TNI skala besar. Pihaknya sangat mengapresiasi adanya keterlibatan TNI dalam segenap pembangunan di wilayahnya. Apalagi, yang menyakut dengan kebutuhan infrastruktur layak bagi masyarakat.
“Semoga jembata ini bisa awet dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Anne di sela-sela peresmian Jembatan Bodem, Rabu (17/3/2021).
Anne menjelaskan, pemerintah sudah berencana membangun jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu. Namun, kata dia, untuk membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan. Mengingat, tanah di lokasi itu cukup labil.
“Butuh penelitian dan kematangan perencanaan. Kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru. Karena, jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan,” kata dia.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menambahkan pihaknya berharap masyarakat bisa merawat dan menjaga jembatan sementara ini. Supaya, masa pakainya bisa lebih lama. Adapun kekuatan dari jembatan sementara ini, batasnya bisa mencapai 40-50 ton.
“Kalau lihat daya tahannya, itu luar biasa sangat kuat. Kami berharap, masyarakat bisa turut menjaganya. Jika dirawat dengan baik masa pakai bisa lebih lama, bisa bertahun-tahun,” ujar Nugroho.
Nugroho menambahkan, selama ini pihaknya juga turut diperbantukan untuk membangun sarana infrastruktur di berbagai wilayah. Belum lama ini, juga sudah ada empat jembatan bailey yang dibangun jajarannya.
“Kemarin, kita resmikan di Sumedang, Garut dan Majalengka. Kami pastikan kokoh. Terpenting, keberadaan bisa bermanfaat bagi warga,” pungkasnya. (K60)
