Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta menargetkan investasi tahun ini mencapai Rp65 triliun atau naik dari target tahun sebelumnya yang mencapai Rp60 triliun.
“Kami optimistis target tersebut bisa terelasisasi. Di 2020 kemarin saja, realisasi investasi kami bisa mencapai angka Rp67,5 triliun atau melebihi target yang ditentukan,” ujar Kepala DPMPTSP Kabupaten Purwakarta Muchamad Nurcahya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/2/2021).
Nurcahya menjelaskan, tahun 2020 kemarin mungkin menjadi masa sulit bagi pemerintah, bahkan hingga ke tingkat daerah. Hal itu terjadi, karena mewabahnya Covid-19. Namun pihaknya bersyukur, pandemi Covid-19 ini tak terlalu berdampak signifikan terhadap investasi.
Nurcahya menuturkan, sejak 2020 kemarin ada beberapa investasi yang sedang berjalan. Antara lain, Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung. Kemudian, pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Japek Selatan. Serta, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung 145 MW di perairan Waduk Cirata.
Nurcahya mengklaim, sejak beberapa tahun ini nilai investasi di wilayahnya cenderung stabil, bahkan kerap melebihi target. Adapun nilai investasi ini, merupakan akumulasi dari realisasi invenstasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalan negeri (PMDN). Untuk jumlah investor sendiri, hingga 2020 kemarin mencapai 836 investor, dengan rincian sebanyak 564 PMA dan 272 PMDN.
Terkait realiasi investasi dari tahun ke tahun, dia menambahkan, pada 2018 lalu misalnya, realisasi nilai investasi di wilayahnya mencapai Rp56,5 triliun dari target Rp48 triliun. Kemudian, untuk 2019 realisasinya itu di angka Rp62,7 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp55 triliun.
Sedangkan untuk 2020 kemarin, lanjut dia, hingga akhir tahun realisasi investasi Purwakarta sudah di angka Rp69 triliun dari nilai target Rp60 triliun. Rata-rata, kenaikan per tahunnya di angka 11 persen. Salah satu faktor yang mendongkrak kenaikan realisasi investasi ini yakni juga setelah adanya pembangunan Kawasan Industri Multi Optima Sejahtera (KIMOS).
“Kita membuka kawasan industri baru. Lokasinya, berada di Kecamatan Babakan Cikao,” jelas dia.
Terkait luas lahan untuk kebutuhan KIMOS ini, mencapai 1.200 hektare. KIMOS ini, meliputi empat desa di Kecamatan Babakancikao. Di antaranya, Desa Hegarmanah, Babakancikao, Mulyamekar dan Cigelam.
Kawasan industri baru ini, sambung dia, rencananya mampu menampung sekitar 500 perusahaan. Estimasinya, satu perusahaan membutuhkan minimal satu hektare lahan dan sisa lahan lainnya untuk sarana prasarana penunjang kawasan tersebut. Sedangkan, untuk penyerapan tenaga kerjanya, dibutuhkan lebih dari 100.000 jiwa.
“Purwakarta diuntungkan dengan adanya kawasan industri baru ini. Meskipun, perusahaan yang akan berdiri di kawasan itu, mayoritas merupakan perusahan padat modal,” pungkasnya.
Bisnis Indonesia kembali menghadirkan tim Jelajah Metropolitan Rebana yang akan mengupas peluang dan tantangan investasi di wilayah Sumedang, Majalengka, Subang, dan Purwakarta. Program berkala ini disponsori oleh PT Pos Indonesia (Persero), Astra Isuzu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Diskominfo Jabar, PT Migas Hulu Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jabar, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, JNE, dan eFishery.