Bisnis.com, CIREBON - Industri hotel di Cirebon, Jawa Barat, masih babak belur digempur pandemi Covid-19. Sejumlah pemilik hotel pun terpaksa menjual seluruh aset hotel melalui situs jual beli online (marketplace).
Di situs jual beli online, banyak akun yang menawarkan hotel beserta aset lainnya dengan harga beragam. Belum lama ini, salah satu akun menawarkan hotel di jantung Kota Cirebon.
Hotel yang memiliki luas tanah 600 meter persegi (m2), luas bangunan 1.200 (M2), serta memiliki 21 kamar (superior 1, deluxe 4, twin/single 16) ini dijual dengan harga Rp9,7 miliar.
Kemudian, sebuah akun lainnya pun menawarkan hotel melalui situs jual beli. Kali ini hotel tersebut berada di Jalan Siliwangi dan dijual dengan harga Rp95 miliar, dengan luas tanah 2.522 m2.
"Memang sebelum pandemi hotel tersebut sudah kolaps. Setelah ditambah pandemi itu semakin memperparah," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan RestoranIndonesyia (PHRI) Kota Cirebon Reza Imam Hakiki saat dihubungi, Kamis (11/2/2021).
Sementara di Kabupaten Cirebon, meskipun pandemi menghantam sejak satu terakhir ini, beberapa hotel tetap bertahan, meskipun tingkat okupansi hotel belum menandakan adanya lonjakan.
Aston Cirebon, hotel bintang empat yang ada di Jalan Brigjen Dharsono, Kecamatan Kedawung, sampai saat ini tetap beroperasi meskipun tingkat okupansi hanya 55 persen sejak awal 2021.
Director Sales dan Marketing Aston Cirebon Dani Ranatika menyebutkan sejak awal Januari 2021 sampai saat ini, dari jumlah kamar 200 yang disewa pada waktu tertentu hanya 110 kamar saja.
Akibat hal tersebut, kata Dani, Aston Cirebon pun hanya meraup pendapatan hanya Rp300 juta. Hal itu berbeda dengan periode Januari-Februari 2020 yang mampu mencapai Rp600 juta.
"Masih belum menunjukkan angka positif. Tetapi lebih parah saat PSBB yang mana hotel ditutup sementara," kata Dani di Kabupaten Cirebon, Kamis (11/2/2021).
Selain itu, beberapa event yang akan dilaksanakan di Aston Cirebon pun dibatalkan, karena tidak mendapatkan izin dari Satuan Gagas (Satgas) Penanganan Covid-19 setempat.
Dani mengatakan, meskipun pihak Aston Cirebon tidak memberhentikan karyawan tetap, tetapi pegawai harian sempat diberhentikan selama PSBB 2020.
"Selain hotel yang masih beroperasi, restoran juga tetap buka, cuma dibatasi 25 persen dari kapasitas, sesuai aturan PPKM. Kami berharap vaksinasi cepat selesai, sehingga kembali normal," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon Nana Mulyana mengatakan meskipun seluruh hotel babak belur, tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Dari jumlah 26 hotel yang ada di Kabupaten Cirebon, yang memiliki Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) hanya empat hotel.
"Seharusnya, semua hotel menerapkan protokol kesehatan. Salah satu hotel ada yang tetap ramai, namun sayang di sana protokol kesehatan tidak diterapkan," katanya. (K45)