Bisnis.com, BANDUNG — Objek wisata dan edukasi serta konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Juanda Dago ditutup untuk umum pada 9—22 Februari 2021 mendatang guna mencegah penyebaran Covid-19.
Kepala Tahura Ir H Juanda Lianda Lubis mengatakan dengan berat hati pihaknya harus menutup aktivitas objek wisata yang cukup favorit tersebut selama dua pekan ke depan. Menurutnya penutupan dilakukan karena pihaknya tengah fokus menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
“Juga mendukung kebijakan PPKM skala mikro yang dikeluarkan pemerimtah pusat untuk Jawa Bali. jadi upaya ini merupakan upaya mengurangi pergerakan orang ke tempat-orang umum, ke area publik atau area wisata, agar tidak terjadi kontak yang terlalu banyak antara orang per orang,” katanya dalam keterangan Minggu (7/2/2021).
Lianda juga mengakui sejumlah karyawan Tahura positif Covid-19 yang terpapar oleh klaster di luar tempat bekerja. Menurutnya temuan ini didapat setelah pihaknya melakukan tracing dengan Satgas Covid-19 provinsi dan pusat.
“Kami sempat mengalami persoalan sedikit beberapa karyawan kami terkena Covid, setelah kami telusuri mereka tidak merupakan karyawan yang menjalani aktivitas dalam pelayanan, jadi tidak beritneraksi dengan pengunjung kami duga, ini didapatkan dari klaster lain bukan di dalam Tahura,” tuturnya.
Pihaknya menjamin seluruh karyawan Tahura saat ini terutama mereka yang positif tengah diisolasi mandiri di BPSDM dimana informasi terakhir menunjukan kondisi yang terus membaik.
Manajemen Tahura sendiri akan melakukan pembagian jam kerja sekaligus menerapkan kebijakan 25 persen karyawan yang hanya berkantor mulai pekan depan. Sebagian karyawan akan menjalani work from home serta sebagian lagi beraktivitas seperti biasa lewat jam kerja yang ditentukan.
Meski aktivitas untuk wisatawan ditutup, Lianda memastikan aktifitas atau kegiatan konservasi di kawasan tersebut tidak akan terganggu dan dihentikan. Pihaknya memprioritaskan urusan administrasi dan konservasi selama Tahura ditutup untuk umum selama dua pekan.
“Urusan pariwisata dan jasa wisata alam kami hentikan dulu selama 2 minggu utk support dari kegiatan/kebijakan PPKM skala mikro nasional, nanti kita lihat kebijakannya berikutnya seperti apa,” tuturnya.
“Tapi untuk riset, tamu dan penelitian atau kunjungan-kunjungan kedinasan, rapat itu masih bis dilakukan di Tahura dengan prokes yang lebih baik lagi,” katanya. (K57)