Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Instruksi Ridwan Kamil untuk Menekan Tingkat Keterisian Rumah Sakit

Tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat menjadi salah satu persoalan di hulu yang kini tengah dibenahi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat menjadi salah satu persoalan di hulu yang kini tengah dibenahi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Rencananya Jabar tidak akan lagi meminta pasien positif melakukan isolasi mandiri melainkan harus diisolasi di gedung tempat karantina khusus.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya pada 2021 ini mengubah strategi penanganan Covid-19 di wilayah hulu. Menurutnya dengan membenahi urusan rumah sakit dan ruang isolasi maka secara fundamental pandemi Covid-19 bisa diselesaikan.

“Tahun 2021 kita secepatnya merubah strategi, jadi saya titip kepada kelpala daerah yang mendengar kita rubah strateginya karena kalau kita energinya habis, di ujung proses yaitu rumah sakit itu tidak akan menyelesaikan secara fundamental ya,” katanya dalam rilis daring Humas Jabar dari Bekasi, Senin (1/2/2021).

Menurutnya hingga hari ini tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat selalu penuh. Karena itu dia memerintahkan pada bupati/wali kota agar segera melakukan pengecekan data keterisian di rumah sakit dimana angkanya harus mencapai 30 persen untuk pasien Covid-19.

"Jadi kalau sebuah rumah sakit punya 300 bed, itu 100-nya wajib untuk Covid," ujarnya.

Hasil kajian menurutnya praktek karantina mandiri di rumah menjadi sumber klaster keluarga. Ditambah situasi dimana rumah pasien positif rumah-rumahnya berdempetan dan bercampur dengan mereka yang sehat.

“Akibatnya ledakannya naik, kasus menunjukkan dari pencari nafkah menulari anaknya atau orangtua yang tinggal di rumahnya, nah di situlah gedung Negara dan hotel tolong dipinjam,” katanya.

Pihaknya meminta kepala daerah segera mempersipkan gedung yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri. Menurutnya pemerintah daerah tidak perlu khawatir karena anggaran untuk hal tersebut akan ditanggung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) begitu juga dengan tenaga kesehatan yang akan dibayar Menteri Kesehatan.

“Yang bayar nanti BNPB, jadi prosedurnya suidah jelas, kita hanya usulkan tempat karantina tadi, nanti fasiliitas hotel iotu dibayari oleh BNPB. Pasti kan butuh perawat, nah perawatnya dibayar oleh Kemenkes, nanti kita bimbing ya proses pengajuannya. Itu strategi hulu,” tuturnya.

Menurutnya ke depan pihaknya akan menjadikan ruang-ruang dan gedung tempat isolasi ini sebagai pengganti karantina rumah tangga. Menurutnya gedung karantina di daerah akan dimaksimalkan agar rasio tingkat keterisian rumah sakit terus menurun. “Harusnya, dengan strategi ini rasio yang mengkhawatirkan dari BOR itu bisa turun ya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper