Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatasan Aktivitas di Bodebek dan Bandung Raya Masih Dikaji

Rencana pembatasan aktivitas lewat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Bogor Depok Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya masih dibahas.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Bisnis
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG —Rencana pembatasan aktivitas lewat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Bogor Depok Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya masih dibahas.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan penerapan kebijakan ini harus mengkaji kriteria PSBB dan perkembangan penanggulangan Covid-19 di tiap daerah. Sebab, jika diukur dari tingginya kasus, Kabupaten Karawang seharusnya masuk dalam wilayah yang harus menerapkan PSBB.

"PSBB itu kan sedang kita kaji kriterianya yang ter-update, apa itu definisinya jika semua ukuran itu berada di bawah performa dari rata-rata nasional. Apakah kesembuhannya di bawah rata-rata nasional apa tingkat kematian lebih tinggi dan lain-lain. Jadi belum final 100 persen, contohnya harusnya Karawang masuk dalam kriteria kemarin, pusat kan hanya Bodebek dan Bandung Raya," katanya di Gedung Pakuan, Bandung, Kamis (7/1/2021).

Kang Emil mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Sekda Jabar untuk mensosialisasikan hal teknis dalam rencana PSBB tersebut dan tak perlu membuat Pergub baru dalam PSBB kali ini karena sudah membuat landasan hukum yang sama sebelumnya.

"Gak perlu karena sudah ada Pergubnya ini mah situasional ada PSBB transisi, proporsional, mikro. Hanya satu pengumuman dengan provinsi lain bedanya hanya itu. Kalau dari sisi apa yang diterapkan tidak ada bedanya," katanya.

Disinggung soal dampak ekonomi dari kebijakan itu, dia menilai kali ini tak akan berpengaruh signifikan. Apalagi situasi seperti ini bakal terus terjadi sebelum pandemi berakhir.

"[Ekonomi] bagus itu kan agregasi seluruh provinsi. Sementara yang di PSBB tidak seprovinsi, hanya daerah yang kasusnya paling tinggi. Saya kira tidak akan berpengaruh terlalu besar karena produktivitas tetap harus jalan dan ini bukan hal yang tidak diprediksi," kata Kang Emil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper