Bisnis.com, BANDUNG — Vaksin Sinovac yang baru tiba di Tanah Air menjadi angin segar bagi penanganan Covid-19 di daerah.
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memprioritaskan kuota vaksin untuk disebar di sejumlah zona merah Covid-19. Menurutnya dari informasi, vaksin Sinovac yang berjumlah 1,2 juta dosis tersebut akan dibagikan secara bertahap.
“Kami di Jawa Barat mempriortaskan, bahwa daerah dengan yang berisiko tinggi dulu bila ada kuota vaksin yang disampaikan dari pemerintah pusat," katanya di Bandung, Senin (7/12/2020).
Zona merah dan berisiko tinggi tersebut berada di wilayah Bodebek dan Bandung Raya. "Iya zona-zona berisiko tinggi, zona merah itu," kata Setiawan.
Setiawan yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah (KPCPED) Jabar itu mengatakan, sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlah kuota vaksin yang diterima Jabar.
"Kita belum tahu persis, tapi sesuai kriteria pertama, pertama penerima vaksin itu berusia 18 - 59 tahun, tidak berisiko dan sebagainya," katanya.
Pihaknya menghitung idealnya pemberian vaksin diberikan kepada 60 persen jumlah penduduk di Jabar. Yakni, sekitar 25-26 juta jiwa. "Dengan kriteria yang disampaikan pertama, kami paham betul ini harus ada prioritas, jadi prioritasnya zona merah, lalu dari zona merah tersebut kita kriteriakan lagi yang paling visible artinya berapa, misal di Bodebek 2,6 juta orang yang kita prioritaskan, kemudian di Bandung Raya," katanya.
Setiawan juga memastikanPemprov Jabar juga telah melakukan persiapan dengan menggelar simulasi vaksinas di dua kota dan satu kabupaten. Dari simulasi tersebut diketahui jika pemberian vaksin di puskesmas secara massal kurang optimal karena membutuhkan waktu lebih lama.
"Seyogyanya pak gubernur bilang vaksinasi ini bisa dilakukan di ruangan besar, misal gelanggang olahraga atau gedung besar lainnya," ujarnya.