Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bikin Startup Jangan Asal-asalan, Lihat Jurus Jitunya di Buku Ini

Ketua Umum Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), Joddy Hernady mengatakan, kemajuan inkubator bisnis memang relevan untuk mendorong pertumbuhan usaha baru, utamanya bagi usahawan yang meletakan inovasi sebagai value.
Tren inkubator bisnis terus menggeliat di Indonesia/Istimewa
Tren inkubator bisnis terus menggeliat di Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Tren inkubator bisnis terus menggeliat di Indonesia. Utamanya saat pandemi Covid-19, pelbagai jenis usaha baru atau startup terus menjamur.

Perkembangan teknologi informasi pun menjadi tantangan tersendiri bagi para wirausahawan baru agar bisa bersaing dengan usaha yang telah existing.

Ketua Umum Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), Joddy Hernady mengatakan, kemajuan inkubator bisnis memang relevan untuk mendorong pertumbuhan usaha baru, utamanya bagi usahawan yang meletakan inovasi sebagai value.

"Saat ini inkubator semakin banyak bermunculan, tidak hanya dari pendatang baru tapi beberapa perusahaan swasta dan BUMN mulai aktif mengembangkan inkubator mereka, ada inkubator untuk umum dan ada juga yang khusus untuk internal perusahaan tersebut," kata Joddy, secara daring, Sabtu (28/11/2020) sore.

Ragam bisnis inkubator di Indonesia cukup kaya. Mulai dari inkubator bisnis yang memasilitasi bidang digital teknologi sosial hingga industri kreatif.

Namun, ia tidak memungkiri, kondisi pandemi yang melanda dunia ini juga ikut memengaruhi bisnis inkubator.

"Karena itulah, untuk bisnis inkubator sendiri minat perlu diimbangi dengan peralihan teknologi yang bersifat online dalam penyelenggaraan proses inkubasi dan penggunaan media yang less touch dan less resources menjadi mayoritas yang harus digunakan saat ini," kata Joddy.

Ia mengatakan, peran inkubator diperlukan dalam memberikan bimbingan bagi startup untuk beroperasi dan berkembang.

Bagi startup, kata Joddy, menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi khalayak adalah tujuan umum. Namun, di samping itu, untuk membuat produk yang diterima oleh pasar juga merupakan tantangan tersendiri.

Saat usahawan tidak bisa melewati tantangan tersebut, banyak yang menyerah dan berhenti untuk berinovasi.

Meskipun, titik itu kata Jody tidak juga bisa menjamin start up bisa memenangkan persaingan bisnis, mengingat keterbatasan sumber daya yang mereka miliki.

Meskipun startup telah menemukan value proposition dan selling point yang berbeda dengan pesaing yang sudah ada, bukan berarti pesaing tersebut tidak dapat menyamai apa yang ditawarkan oleh startup.

Pada dasarnya, startup tidak boleh menutup mata dan harus mengakui bahwa saat ini telah banyak unicorn yang tidak hanya besar, tertapi juga cepat.

Artinya, start up yang memilih untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan besar tanpa didukung oleh unfair advantage lebih berisiko untuk disamai bahkan dikalahkan oleh pesaing.

Merujuk pada kondisi tersebut, peran inkubator nyata diperlukan oleh startup sebagai pembimbing agar mereka dapat beroperasi dan berkembang secara stabil.

"Inkubator bisnis diperuntukkan untuk memberi bantuan dan layanan bagi incubate (startup) dalam beberapa bentuk, di antaranya kegiatan yang mendukung pengembangan usaha dan bisnis, program training and curriculum, penyediaan fasilitas dan tempat kerja, serta akses sumber pendanaan yang dapat digunakan incubate," katanya.

Sementara itu, M. Andy Zaky, Sekretaris Jendral MIKTI mengatakan, inkubator Bisnis merupakan suatu lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi dan memiliki bangunan fisik untuk ruang usaha sehari-hari bagi peserta inkubasi.

Proses inkubasi yang dimaksud mencakup pembinaan, pendampingan, dan pengembangan yang diberikan oleh inkubator bisnis kepada peserta inkubasi.

"Berdasarkan hal tersebut kami dari MIKTI tergerak untuk membuat sebuah buku panduan bagi para pelaku inkubator bisnis agar meraka memahami secara teknis tentang pengelolaan inkubator bisnis," Kata Andy.

Segala hal tentang inkubator bisnis, telah dirangkum dalam buku yang berjudul Incubator Play yang akan diluncurkan secara virtual pada 1 Desember 2020.

Buku ini memberikan edukasi dan pembahasan tentang proses menjalankan dan mengelola inkubator bisnis dari mulai persiapan sampai dengan pengelolaan keuangan.

Buku Incubator Playbook berupaya memperkenalkan kerangka dalam membangun suatu inkubator, khususnya di bidang digital.

Secara umum, buku ini menjelaskan empat lapisan terkait inkubator bisnis, yaitu outcome, output, process, dan people.

Selain itu, buku ini juga mengupas tuntas mengenai rancangan proses inkubasi, mulai dari tahap pertama, yakni prainkubasi, meliputi Innovation process and accounting, founders fit, founder market fit, dan kriteria ideal.

Tahap kedua, yakni costumer discovery, meliputi problem solution fit, market analysis, proposed MVP, dan proposed funnels.

Tahap ketiga, yaitu costumer validation, meliputi product market fit, business model fit, serta sales and marketing roadmap.

Tahap terakhir, yakni pascainkubasi, meliputi management and business development serta financial planning and investment.

Buku ini juga menginformasikan bahwa proses inkubasi tidak melebihi 12 bulan, bahkan beberapa inkubasi berlangsung kurang dari 6 bulan.

Indra Purnama, Direktur Eksekutif MIKTI, mengatakan, perlu diketahui MIKTI merupakan organisasi nirlaba profesional untuk pengembangan ekosistem industri kreatif digital di Indonesia.

MIKTI memiliki visi utama untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan kompetitif untuk pertumbuhan Digital Creative Industry di Indonesia.

Sejak berdiri pada tahun 2008, MIKTI telah menginisiasi berbagai program dan kegiatan, termasuk pengembangan talent, inkubasi/akselerasi, pengembangan bisnis, penelitian industri dan advokasi

"Kami berharap buku ini dapat memberikan gambaran bagi inkubator bisnis untuk mempersiapkan bentuk program maupun fasilitas kerja bagi incubatee serta bagi startup untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan demikian kemungkinan-kemungkinan kegagalan dapat diminimalisasi serta peluang suksesnya lebih maksimal," kata

Buku yang ditulis oleh tim MIKTI.id ini, kata Indra, pada dasarnya memang diperuntukkan bagi inkubator bisnis dan startup di Indonesia.

Bagi inkubator bisnis, buku ini memberi gambaran mengenai bantuan apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh startup untuk mengembangkan bisnisnya, baik melalui program maupun melalui penyediaan fasilitas kerja.

Sementara itu, bagi startup, buku ini dapat membantu penyusunan rencana kerja bisnisnya, mulai dari pembentukan tim hingga akses pendanaan.

Dengan gaya penulisan yang cerdas, buku ini dimulai dengan pemaparan mengenai mengapa startup bisa gagal.

Hal tersebut dapat dijadikan perenungan bagi startup untuk berusaha mengevaluasi diri di awal sebelum masuk lebih dalam dan berkenalan dengan inkubator dan melalui proses inkubasi. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper