Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tradisi Muludan Tahun Ini Dilarang Digelar di Cirebon

Pelaksanaan tradisi Cirebon yang biasa dilaksanakan pada Maulid Nabi Muhammad, tahun ini dilarang digelar untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 semakin meluas.
Pelaksanaan arak-arakan Memayu Buyut Trusmi di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, yang dilaksanakan pada hari raya besar Islam/Bisnis-Hakim Baihaqi
Pelaksanaan arak-arakan Memayu Buyut Trusmi di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, yang dilaksanakan pada hari raya besar Islam/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Pelaksanaan tradisi Cirebon yang biasa dilaksanakan pada Maulid Nabi Muhammad, tahun ini dilarang digelar untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 semakin meluas.

Larangan tersebut berdasarkan Surat Edaran nomor 556/2021/Disbudparpora tentang rekomendasi acara muludan tahun 1442 H/2020.

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, kegiatan perayaan tersebut untuk tahun ini dilarang, lantaran angka kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Cirebon terus mengalami penambahan setiap harinya.

"Acara tersebut sangat berisiko tinggi terjadinya penyebaran dan penularan Covid 19," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Kamis (1/10/2020).

Imron pun mengatakan, pelaksanaan tersebut hanya boleh dilakukan dalam skala kecil yang bersifat lingkungan setempat, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Muludan hanya dilaksanakan bersifat internal dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, " ujar Imron.

Pelarangan serupa terjadi di Kota Cirebon, berdasarkan surat rekomendasi acara muludan tahun 1442 H/2020 M Nomor 450/1381-Adm.Pem.Um tertanggal 22 September 2020.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, mengatakan, tidak merekomendasikan pelaksanaan perayaaan maulid nabi atau muludan, termasuk di lingkungan beberapa keraton.

Azis menyebutkan, larangan tersebut berlaku untuk penyelenggaran pasar malam maupun ritual panjang jimat atau puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, 28 Oktober 2020.

"Acara pun hanya dilaksanakan di dalam keraton dan tidak perlu mengundang banyak orang," katanya. (K45)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler