Bisnis.com, BANDUNG - Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki iklim investasi yang baik bahkan saat pandemi seperti saat ini.
Hal tersebut terbukti dengan jumlah populasi terbanyak dan dengan tingkat produktivitas pekerja yang tertinggi terhadap nasional, ditambah dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang secara rata-rata di atas pertumbuhan nasional, Jawa Barat menjadi pilihan yang menarik bagi tujuan investasi, baik bagi investor domestik dan asing.
Di 2019 saja, Jawa Barat berhasil meraih penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori Investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) dengan total nilai investasi sebesar Rp137, 5 triliun, meningkat 17,54% dari realisasi tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat Herawanto menuturkan, di tengah pandemi, selama paruh pertama 2020, Provinsi Jawa Barat kembali menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai total Rp57,9 triliun.
"Pencapaian yang tentunya tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota di wilayah Jawa Barat melalui berbagai koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait menghasilkan berbagai kebijakan menarik serta menciptakan iklim investasi kondusif bagi para investor," jelas Herawanto.
Untuk mengakselerasi penyerapan investasi di Jawa Barat sekaligus dorongan pemulihan ekonomi pada triwulan III 2020, Bank Indonesia bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura kembali menggelar event promosi investasi ketiga kalinya, yaitu rangkaian 3rd Indonesia Investment Day (IID) 2020, sebagai program flagship utama di bidang diplomasi ekonomi, khususnya promosi peningkatan investasi asing langsung (Foreing Direct Investment).
Perhelatan IID 2020 ini dilakukan secara berbeda karena dilakukan secara virtual dengan menghadirkan investor potensial dari berbagai negara dan kawasan serta mengusung tema “Driving the Role of Industry 4.0 Towards Sustainable Investment in Indonesia”, potensi industri masa depan yang mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia.
IID 2020 sendiri, bagi Jawa Barat adalah bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan event promosi investasi yang selanjutnya puncaknya adalah West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di penghujung tahun ini.
Menurut Herawanto, The 3rd Indonesia Investement Day merupakan bagian dari Road to Indonesia Investment Day yang merupakan ajang promosi proyek-proyek investasi unggulan di 11 Provinsi di Indonesia, termasuk terutama tentunya di Jawa Barat yang mempunyai kontribusi penting dalam perekonomian nasional.
Dalam event virtual penting bagi Jawa Barat ini hadir memberikan opening remarks secara virtual Gubernur Bank Indonesia, Kepala BKPM dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura yang diwakili Wakil Duta Besarnya, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam kesempatan ini, tiga pemilik proyek pilihan para investor melakukan presentasi mengenai potensi dan kelayakan proyek investasi masing-masing kepada para investor baik yang berada di dalam maupun tentunya luar negeri.
Mengacu pada tema “Driving the Role of Industry 4.0 Towards Sustainable Investment in Indonesia” yang diusung, Jawa Barat secara keseluruhan menampilkan tujuh peluang proyek strategis unggulan yang siap ditawarkan kepada investor dimana lima di ataranya berada di wilayah Kabupaten Cirebon, Subang, Indramayu, dan Majalengka, atau yang dikenal dengan Segitiga Rebana.
Hal ini sejalan dengan strategi Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan wilayah Segitiga Rebana sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di bagian timur-utara Jawa Barat. Tidak hanya sebagai kawasan industri, tetapi juga direncanakan menjadi kota baru yang didukung oleh infrastruktur dan utilitas strategis, antara lain jalan tol, bandara, pelabuhan, kelistrikan, tata air, pembuangan limbah, dan pusat data.
Kelima proyek tersebut terdiri dari: Aerocity Kertajati; Subang Industrial Park; Kertajati Industrial Estate Majalengka; Greater Cirebon Solid Waste Treatment Plant; dan Jatigede Regional Water Supply System. Selanjutnya, untuk mengangkat potensi ecotourism, keindahan pemandangan alam yang berpadu dengan berbagai keunikan budaya Jawa Barat, ditawarkan juga proyek Pariwisata Ciater Raya dan Kawasan Walini Raya.
Keseluruhan proyek-proyek yang ditawarkan tersebut diharapkan memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, baik bagi industri besar maupun UMKM dalam ekosistem terkait. Semua itu tentu tidak hanya untuk manfaat semasa pandemi namun juga sebagai persiapan penguatan daya saing pasca pandemi, serta tidak hanya bagi penguatan perekonomian Jawa Barat namun juga bagi perekonomian Indonesia.
Satu bagian dari rangkaian kegiatan promosi investasi ini tentunya tidak terlepas dari upaya bersama kita di Jawa Barat khususnya dan di Indonesia pada umumnya untuk terus menjaga optimisme, kerja keras dan sinergi yang diiringi doa kepada Yang Kuasa, agar kita bersama-sama terus mengendalikan virus Covid-19 dan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. (k34)