Bisnis.com, CIREBON - Pelabuhan Patimban memiliki sejumlah fasilitas yang dapat membantu meringankan beban biaya para pelaku usaha logistik.
Kepala Satuan Tugas Pelabuhan Patimban, Anwar mengatakan bahwa Pelabuhan Patimban adalah satu-satunya pelabuhan besar di Indonesia yang dibangun pemerintah dari awal atau nol. Pemerintah memiliki keleluasaan dalam mengatur tata letak kawasan di sekitar Patimban.
Dengan keleluasaan tersebut pemerintah akan mendekatkan backup area dengan pelabuhan, tujuannya agar beban biaya logistik para pelaku usaha dapat ditekan.
Memiliki kawasan backup area seluas 350 Ha yang dekat dengan pelabuhan, pelaku usaha logistik nantinya diperkirakan akan lebih efisien karena dekatnya jarak tersebut.
Backup area berfungsi sebagai tempat singgah sementara barang-barang yang hendak diantar atau diambil dari satu lokasi ke lokasi lain.
Dengan menaruh barang mereka di backup area, arus logistik akan makin lancar disebabkan oleh proses pengangkutan barang berjalan lebih teratur. Kelacaran arus logistik inilah nantinya yang akan membuat para pelaku usaha makin efisien.
“Jadi kita tidak harus terjebak trafik jika backup areanya terletak berjauhan. Itu adalah masalah beberapa pelabuhan yaitu backup area yang jauh dan pada situasi harus melewati jalan yang tidak kondusif,” kata Anwar kepada tim Jelajah Segitiga Rebana, Selasa (23/6).
Kementerian Perhubungan terus menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban. Targetnya, pada Oktober 2020 nanti, terminal kendaraan mulai dapat beroperasi secara terbatas agar investasi di Jawa Barat dan sekitarnya dapat kembali terpacu.
Pemerintah daerah dan provinsi pun berkomitmen membantu rencana tersebut dengan memudahkan perizinan kepada pengelola Patimban.
Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Rebana II Bisnis Indonesia pembangunan Pelabuhan Patimban masih terus berjalan. Sejumlah alat berat dan kapal-kapal pengangkut pasir dikerahkan untuk mempercepat proses pembangunan di Patimban.
Adapun Jelajah Segitiga Rebana II kali ini bisa terlaksana berkat dukungan dari banyak pihak, a.l. Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, PT XL Axiata Tbk. dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).