Bisnis.com, BANDUNG - Keberadaan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang diyakini mampu memangkas biaya produksi pelaku ekonomi di Jawa Barat.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Pelabuhan Patimban Anwar mengatakan, jika nanti beroperasi, Kawasan Segitiga Rebana sebagai kawasan ekonomi khusus akan sangat terbantu dengan adanya Pelabuhan Patimban.
Pelabuhan Patimban akan mampu melayani lalu lintas ekspor impor yang saat ini tersentralisasi di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Sudah sangat padat di Tanjung Priok, apalagi sekarang akses jalan menuju Tanjung Priok pun relatif lebih padat, sehingga dengan adanya Patimban di daerah timur, akan memangkas cost produksi," jelas Anwar di Kawasan Pelabuhan Patimban, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, Patimban pun akan menjadi pelengkap infrastruktur sektor logistik. Seperti diketahui, di kawasan ini pun ada Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang akan mampu menopang lajur ekonomi dari sisi udara.
Ia berharap, pembangunan ini tetap on schedule, yakni ditandai dengan pembukaan pelayanan pada Oktober 2020 meskipun masih dalam skala terbatas.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo mengatakan Pelabuhan yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Tanah Air itu dijadwalkan beroperasi terbatas untuk terminal kendaraan yang melayani aktivitas ekspor otomotif dengan kapasitas 225.000 unit kendaran utuh (completely build up unit/CBU). Adapun, terminal kontainernya baru dapat beroperasi pada awal 2021 dengan kapasitas 250.000 TEUs.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat sendiri saat ini tengah memulai kembali program Jelajah Segitiga Rebana II. Jelajah Segitiga Rebana II kembali bisa terlaksana dengan dukungan dari banyak pihak, di antaranya, Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, XL dan Telkomsel. (K34)