Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Ajukan 1.455 Guru Honorer Peroleh Tunjangan Tambahan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan pihaknya tengah memproses kabar baik bagi guru-guru honorer tersebut mengingat saat ini tengah mendorong keluarnya peraturan gubernur untuk penetapan 1.455 guru honorer.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu sekolah di Kota Bandung, sebelum wabah Covid-19 menyebar/Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu sekolah di Kota Bandung, sebelum wabah Covid-19 menyebar/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Pendidikan Jawa Barat tengah memproses permohonan tunjangan tambahan bagi ribuan guru honorer.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan pihaknya tengah memproses kabar baik bagi guru-guru honorer tersebut mengingat saat ini tengah mendorong keluarnya peraturan gubernur untuk penetapan 1.455 guru honorer.

"1.455 guru honorer yang dia sudah dinyatakan bersertifikasi dan itu segera diusulkan kepada kementerian agar dia mendapatkan tambahan tunjangan yang sudah bersertifikasi," katanya di Bandung, Selasa (23/6/2020).

Dedi mengatakan pihaknya akan mengakselerasi visi Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi di sektor pendidikan.

"Dan salah satu tugas di bidang pendidikan, di SMA, SMK, SLB termasuk di bidang pendidikan khsusus di guru tenaga pendidikan. Sasaran yang kita lakukan bagaimana meningkatkan aksebilitas dan meningkatkan mutu pendidikan dengan strategi penyelenggaran pendidikan yang berkualitas, merata dan terjangkau," tuturnya.

Menurutnya masih ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan ke depan di sektor pendidikan. Masalah yang harus diselesaikan, adalah tahun ini masih 8,37 tahun rata rata sekolah, dari target RPJMD yang mestinya mencapai di 9,78.

"Belum lagi kita bicara harapan lama sekolah 12,48 tahun itu harus kita kejar. Termasuk juga harus kita lakukan integrasi satu atap antara SMA dan SMK, kenapa perlu dilakukan karena masih ada 12 kecamatan yang dia tidak memiliki SMA, SMK dan tidak memiliki keduanya baik negeri maupun swasta," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper