Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tracing Covid-19, 11.000 Warga Bandung Telah Jalani Rapid Test

Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga empat tahap, Pemerintah Kota Bandung melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung melakukan pelacakan dan pemetaan melalui rapid test secara masif.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga empat tahap, Pemerintah Kota Bandung melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung melakukan pelacakan dan pemetaan melalui rapid test secara masif.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan Pemkot Bandung sudah menggelar rapid test terhadap 11.000 orang dari target 30.000 orang.

“Sekarang rapid test bertambah terus kita di angka 11.000an. Kita punya target di angka 25.000-30.000 atau sekitar 0,6 persen (dari jumlah penduduk Kota Bandung). Kalau berbicara populasi administrasi di angka 24.000-25.000 tapi untuk seluruh warga yang tinggal di bandung sepertinya di angka 30.000,” ucap Ema di Balai Kota Bandung, Kamis (4/6/2020).

Ema menuturkan, upaya pelacakan kini semakin spesifik dijangkau hingga ke level kewilayahan oleh Puskesmas. Sehingga penanganan bisa tepat sasaran.

“Kalau rapid test itu semua yang melakukan puskesmas. Mereka yang punya peta mereka sekarang mengejar orang-orang yang ODP atau siapa yang harus sekarang dilakukan rapid,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ema memaparkan, perihal penugasan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diterjunkan untuk ikut mengawasi pelaksanaan PSBB proporsional di Kota Bandung. Menurutnya, ASN sudah mulai dimaksimalkan mengawal beberapa sektor yang diberi kelonggaran.

Meski dioptimalkan dengan mencabut kebijakan Work From Home (WFH), namun Ema memastikan, ASN yang ditugaskan ke lapangan juga tetap memerhatikan standarisasi kesehatan dan keamanan dari ASN.

“Yang jelas orang sakit tidak mungkin. Pokoknya yang masih sehat dan bugar, kemudian yang memang secara fisik masih layak dan tidak rentan,” katanya‎. (K34)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper