Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menunggu pedoman terkait pelaksanaan new normal di sektor transportasi. Provinsi ini berkeyakinan bisa menjadi yang lebih awal menerapkan kebijakan pencegahan Covid-19 di sektor tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam menyikapi kebijakan terbaru dari Pusat terkait new normal.
“Sementara saat ini pembatasan masih berlaku, larangan mudik masih berlaku secara bertahap, mana yang sudah ada dulu aturannya kita patuhi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/5/2020).
Menurutnya dari sisi konsep Jawa Barat sendiri sudah bisa melakukan relaksasi di sektor transportasi. Hal ini bersandar pada angka reproduksi [RO] Covid-19 di sejumlah daerah yang sudah turun.
“[Relaksasi] Harus ada hitungan ilmiah, ada pedomannya bagaimana, contohnya juga sudah ada di negara lain, dan kita sudah latihan juga selama dua bulan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Hery memastikan standar new normal di sektor transportasi tinggal didorong dan disosialisasikan seperti mengedepankan penggunaan angkutan umum nonkendaraan bermotor. Selain itu penggunaan nontunai dalam transaksi di transportasi umum, hingga mematenkan kapasitas yang bisa digunakan penumpang dalam angkutan umum.
“Kita harus mulai serius ke arah sana. Termasuk secara desain kita mulai bicara dengan pihak karoseri, hal ini harus serius tinggal kita gebyarkan. Aturannya bagaimana? Nanti dari Kemenhub akan keluar hal-hal seperti ini,” tuturnya.