Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Jawa Barat Bisa Selamatkan Industri Manufaktur di Tengah Pandemi Covid-19

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai menyusun sejumlah langkah penyelamatan industri manufaktur di tengah pandemi Covid-19.
Industri manufaktur Jawa Barat/Istimewa
Industri manufaktur Jawa Barat/Istimewa

Bisnis.com,BANDUNG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai menyusun sejumlah langkah penyelamatan industri manufaktur di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh.Arifin Soedjayana mengakui paling terdampak Covid-19 di mana terjadi penurunan produksi hingga 30 persen. Terutama manufaktur yang mengandalkan bahan baku impor dan pasar ekspor.

“Angkanya sama-sama turun, impor turun 30% ekspor turun 30%, bagaimana industri bisa bertahan ke depan?” katanya kepada Bisnis, Jumat (22/5/2020).

Pihaknya mengaku salah satu resep untuk menolong industri adalah relaksasi pajak. Kewenangan pusat ini rencananya akan didorong Pemprov Jawa Barat. Dorongan juga dilakukan pada para buyer terkait kontrak-kontrak yang tertunda. “Kontrak yang terbengkalai kita bangkitkan lagi,” ujarnya.

Pihaknya menilai pemulihan sektor industri di Jawa Barat bisa terbantu mengingat saat ini pendataan lewat system industri nasional. Dari data tersebut, pihaknya bisa mengurai dan mengidentifikasi kebutuhan industri menghadapi kebangkitan pasca pandemic.

“Data sekarang lebih baik, rapi. Jadi kita bisa fokus,” katanya.

Sektor manufaktur sendiri menurut Arifin tengah diupayakan agar bisa memenuhi kebutuhan suku cadang dari industri kecil menengah (IKM) lokal. Menurutnya Disperindag Jawa Barat tengah menautkan kebutuhan industri dan kesiapan IKM memasok suku cadang. “Ada rantai yang putus soal suku cadang karena impor terdampak, kita coba penuhi ini dengan pasokan lokal,” paparnya.

IKM lokal menurutnya bisa memproduksi dan memakai skema original equipment manufactur (EOM). IKM akan memproduksi suku cadang asli bukan KW.

Program pertumbuhan kawasan industri juga kata Arifin masih tetap didorong berjalan pada 2020 ini. Menurutnya potensi kawasan industri yang cukup besar di Jawa Barat masih bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk. “Baik ke kawasan industri yang sudah eksisting juga ke kawasan Rebana, kita akan arahkan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper