Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprediksi ada 720.000 orang ngotot mudik tahun ini.
Lewat akun Twitter @ridwankamil, Selasa (19/5/2020), Ridwan menyebut bahwa 720.000 itu adalah perkiraan dari 3,8 juta pemudik tahunan di Jawa Barat.
Dikatakan, pemudik dari zona merah berpotensi besar membawa virus corona penyebab Covid-19 ke kampung halaman.
“Orangtua di Ciamis, Bandung, Cianjur dan Sumedang menjadi pasien Covid-19 tertular saudara-saudaranya yang memaksa mudik,”cuit Ridwan.
Kemudian, dia pun membeberkan evaluasi kasus Covid-19 selama pelaksanaan pembatasan social berskala besar (PSBB) di Jabar.
Sebelum PSBB di Provinsi Jabar pada akhir April 2020, pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi sekitar 430-an orang. Setelah PSBB, turun sekitar 270-an pasien.
Dari total ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di RS Jabar, yang sekarang dipergunakan hanya 33,69 persen.
Dari total ketersediaan ruang isolasi Covid di RS Jabar, yg sekarang dipergunakan hanya dipakai 33,69%. Semoga tidak bertambah.
— ridwan kamil (@ridwankamil) May 18, 2020
Apresiasi & doa kami utk para dokter, tenaga kesehatan & manajemen Rumah Sakit yang sudah bekerja luar biasa memberikan upaya kesembuhan yang maksimal. pic.twitter.com/BFduFRIEuu
“Semoga tidak bertambah. Apresiasi dan doa kami untuk para dokter, tenaga kesehatan dan manajemen rumah sakit yang sudah bekerja luar biasa memberikan upaya kesembuhan yang maksimal.”
Selain itu, Ridwan menyebut bahwa dari data statistik, orang tanpa gejala (OTG) positif Covid-19 meningkat dan hadir di antara kerumunan, serta ‘nyaru’ sebagai pemudik.
Dia pun menegaskan, agar warga Jabar tidak mudik dan tidak berkerumun, menghindari dan mendatangi kerumunan. Pasalnya, virus corona mungkin hadir di antara kerumunan dan antrean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel