Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani di Cirebon Keluhkan Embung Sarwadadi

Sejumlah petani di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan keberadaan Embung Sarwadadi yang belum maksimal mengairi seluruh lahan pertanian di desa tersebut.
Embung Sarwadadi/Bisnis-Hakim Baihaqi
Embung Sarwadadi/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Sejumlah petani di Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan keberadaan Embung Sarwadadi yang belum maksimal mengairi seluruh lahan pertanian di desa tersebut.

Seorang petani, Wahyu (50), menyebutkan, dimusim penghujan saat ini, suplai air dari Embung Sarwadadi tidak maksimal. Sehingga banyak petani memanfaatkan langsung dari air hujan.

"Musim hujan juga susah, apalagi kemarau, cuma bisa mengandalka air dari bantuan pemerintah saja," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Kamis (27/2/2020).

Selain itu, embung tersebut pun mengalami kebocoran dibagian pintu. Kebocoran itu pun sudah dilaporkan oleh warga ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

Wahyu mengatakan, kebocoran tersebut terjadi sejak 2009. "Waduk itu memang bermanfaat, tetapi belum berkecukupan. Jangankan untuk wilayah desa lain. Untuk Sarwadadi juga belum cukup," kata Wahyu.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, Embung Sarwadadi memiliki luas 33 hektare, daya tampung 33.273 meter kubik (m3), dan mampu mengairi 213 hektare.

Kepala Desa Sarwadadi, Carsim, mengatakan, Embung Sarwadadi luas lahan pertanian di Desa Sarwadadi memiliki luas 102 hektare. Sedangkan, yang mampu teraliri air dari embung tersebut hanya 60 hektare.

Terkait pengoptimalan embung, kata Carsim, ia meminta kepada pemerintah untuk mengubah status menjadi milik pemerintah desa dan akan dioptimalkan menggunakan bantuan dana desa.

"Bilamana embung ini menjadi aset kami, segala kebutuhan fungsi untuk penampungan air, akan kami perhatikan dan bersama bbws akan selalu memantau. Minimal untuk desa sendiri terpenuhi," katanya.

Staf Bidang Op Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Fuad, mengatakan, permasalahan yang ada di Embung Sarwadadi yakni pendangkalan dan ketersedian air dari wilayah hulu.

"Untuk pendangkalan bisa diatasi, sedangkan ketersedian air itu dari wilayah Kuningan. Kami terhalang wilayah sektoral," katanya (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper