Bisnis.com, BANDUNG – Direktur Utama PT Bank BJB Syariah Indra Falatehan mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan akan menggenjot pemasaran produk ibadah haji dan umrah, mengingat sekitar 20% jemaah haji Indonesia berasal dari kota-kota di Jawa Barat.
Saat ini, kata Indra, perseroan sedang meminta persetujuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar gerai-gerai BJB dapat menerima setoran haji. Dia berharap dengan jumlah gerai BJB yang lebih banyak dibandingkan dengan BJB Syariah, dapat memudahkan jemaah haji dalam menyetorkan uangnya.
Tidak hanya jemaah haji, perseroan juga berharap agar pada tahun ini para jemaah umrah di Jawa Barat mendaftarkan umrah melalui BJB Syariah.
“ Artinya Jemaah haji di Jawa Barat bisa menyetorkan uang di BJB, langsung terima kerta putihnya di sana. Tidak perlu lagi ke bank BJB Syariah, tapi cukup di BJB (induk),” kata Indra di Bandung, Kamis (13/2/2020).
Sementara itu, Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan Bank BJB Syariah, Asep Syarifudin memproyeksikan setoran dana haji yang diperoleh perseroan pada tahun ini sekitar 10% dari total jemaah haji yang berasal dari Jawa Barat atau sekitar Rp100 miliar.
“Hanya saja untuk setoran tidak mengendap di kami. BJB Syariah harus setorkan dahulu ke Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) baru kemudian BPKH berinvestasi lagi ke kami,” kata Asep.
Asep menjelaskan setelah berinvestasi, 95 persen dana yang disetorkan oleh BPKH akan disalurkan kepada pembiayaan, mengingat finance to deposit rasio (FDR) sebesar 95 persen, sedangkan 5 persen sisanya untuk likuiditas.
Sekedar catatan, saat ini volume keuangan syariah di Jawa Barat sekitar 8% , lebih besar dibandingkan nasional yang sekitar 6%. BJB Syariah terus berusaha untuk menggenjot pertumbuhan tersebut dengan membangun ekosistem. BJB Syariah telah menjalin sejumlah kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisatan, agar laju pertumbuhan keuangan syariah di Jawa Barat makin baik.
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat share aset perbankan syariah di Jawa Barat terhadap nasional sebesar 13,05 persen hingga Agustus 2019, naik 0,45% dibandingkan dengan akhir 2018 yang sebesar12,60 persen.
Adapun share pembiayaan syariah di Jawa Barat sebesar 11,95 persen turun 0,20% dibandingkan dengan akhir 2018 yang sebesar 12,15 persen.