Bisnis.com, BANDUNG — Kota Bogor merespons positif rencana Pemprov Jawa Barat membangun pengelolaan sampah plastik bersama PT Plastic Energy Limited asal Inggris.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan penanganan sampah di wilayahnya terbilang berat karena setiap hari mencapai 500 ton dimana 80 ton di antaranya sampah plastik.
Pihaknya berencana mengolah 80 ton itu untuk diarahkan ke pengelolaan di Galuga dan sisanya di Nambo. “Akan diatur sistemnya, ke Nambo diatur berapa [sampahnya]. Ke Galuga [sampah] plastiknya,” tuturnya di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (5/2/2020).
Pembangunan pengelolaan sampah oleh Plastic Energy menurutnya sangat dimungkinkan di Galuga karena lahan yang ada saat ini mencapai 38 hektare dan belum sepenuhnya dioptimalkan.
Bima menghitung kebutuhan pengelolaan sampah plastik di Galuga tidak akan memakan lahan lebih dari 2 hektare. “Jadi masih sangat luas sekali, belum [over kapasitas],” ujarnya.
Proyek ini menjadi penting mengingat Pemkot Bogor sudah melarang penggunaan plastik dalam aktifitas perdagangan. Namun urusan sampah plastik tetap menjadi persoalan mengingat saat ini Bogor belum memiliki tempat pengolahan khusus. “Ini kan harus diolah, jadi sekaligus edukasi kepada warga juga,” katanya.