Bisnis.com, CIREBON - Beberapa pedagang di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan gerbang pasar hingga pertigaan Jalan Dewi Sartika.
Mulai dari pertigaan Jalan Dewi Sartika hingga Pangeran Kejaksan, bahu jalan digunakan sebagai lapak para PKL yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai sayur mayur, daging, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya.
Yuningsih (50), keberadaan para PKL tersebut dianggap menjadi penyebab penurunan jumlah pendapatan. Hal tersebut lantaran para pembeli lebih memilih membeli di luar area pasar, lantaran lebih tidak perlu masuk ke dalam pasar.
Ia pun berharap, pemerintah setempat segera menertibkan para pedagang tersebut, sehingga para pembeli hanya membeli barang kebutuhan di dalam pasar.
"Coba saja lihat, di luar lebih ramai. Di dalam lebih sepi," kata Yuningsih di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (3/2/2020).
Seorang pengendara, Iwan (33), mengatakan, setiap harinya, ruas Jalan Dewi Sartika selalu mengalami kemacetan akibat penyempitan ruang jalan karena pedagang ada yang menggelar lapakan hingga badan jalan.
Selain itu, kata Iwan, akibatnya ada aktivitas PKL tersebut pun, bermunculan titik-titik parkir liar. "Jalan itu kalau pagi satu arah, adanya pasar itu kan banyak yang melawan arus. Kalau sudah begini, lebih memilih cari jalan lain saja," kata Iwan.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengaku akan menertibkan para PKL yang setiap hari berjualan di Jalan Dewi Sartika atau sekitar Pasar Sumber yang dianggap mengganggu ketertiban.
Ia menambahkan, keluhan tersebut disampaikan oleh para pedagang saat inspeksi mendadak (sidak) beberapa waktu lalu dengan Polresta Cirebon dan Kodim 0620 Cirebon.
"Saya sampaikan kepada dinas terkait untuk menertibkan para PKL tersebut," katanya. (K45)