Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku proses tanggap darurat bencana banjir dan longsor tidak sederhana.
Dia mengatakan ada penanganan daturat terkendala kesulitan akses menuju lokasi hingga keengganan sejumlah warga dievakuasi.
Berdasarkan data Basarnas, ada 11 desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terisolir akibat akses yang terputus karena longsor yang menimbun Desa Harkat Jaya dengan kedalaman longsoran mencapai 6 meter.
"Bupati dengan Basarnas sudah melakukan upaya, jadi memang bogor ini luas, ada satu lokasi harus ditembus cara cara khusus, dan itu sulit," katanya di Bandung, Jumat (3/1/2020).
Dia mengaku belum bisa menyatakan jumlah pastikeluarga yang terdampak banjir. Saat ini, pihaknya fokus melakukan evakuasi dan memberikan kebutuhan. Hanya saja, ada sejumlah warga yang memilih bertahan di rumahnya yang masih tergenang.
"Detailnya (keluarga terdamapak banjir) masih terus diupdate, tapi yang pasti puluhan ribu kk terdampak. Saya monitor sistem penanganan pengungsian juga sudah berjalan dengan baik," katanya.
Sebelumnya dari informasi Basarnas desa yang ada di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terdapay 400 kepala keluarga (KK) yang terdampak longsor. Sebagaian besar sudah dievakuasi.
Namun, masih ada tiga orang dikabarkan menjadi korban tertimbun longsor yang terjadi pada Selasa (31/12/2019) itu. Mereka diketahui bernama Amri (60 Th), Saroh (25 Th), Cicih (5 Th).