Bisnis.com, BANDUNG—Sejumlah BUMD Jawa Barat melakukan penandatanganan nota kesepahaman beragam rencana strategis dalam ajang West Java Investment Summit (WJIS) di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (18/10/2019).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya dalam menjaring investor mendahulukan kerja sama terjalin dengan BUMD terlebih dahulu. “Saya selalu mendahulukan BUMD selama bisnisnya berhubungan dengan BUMD,” katanya.
Menurutnya penting BUMD mendapatkan benefit lebih dahulu dibanding swasta karena tujuannya tetap demi kesejahteraan Jawa Barat. “Saya pastikan BUMD mendapat benefit lebih dahulu,” ujarnya.
Salah satu MoU yang dilakukan BUMD adalah Bank Bjb yang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi JawaBarat dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dalam pengembangan usaha sekaligus memperkuat dorongan terhadap realisasi program-program pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Yang bertanda tangan dalam kerja sama tersebut yaitu Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil, Yuddy Renaldi Direktur Utama bank Bjb dan Iman Rachman selaku Direktur Utama PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Kemudian PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dengan Homnicen Tiongkok untuk pengembanganan kawasan bisnis dan pusat teknologi kreatif di Aerocity, Kertajati senilai kurang lebih Rp2 triliun. MoU juga dilakukan BIJB dengan PT Pos.
Terbanyak adalah PT Tirta Gemah Ripah yang bergerak dalam layanan dan proyek penyediaan air minum dan air bersih menjalin MoU dengan enam perusahaan yakni Adaro Water, Adhi Karya, Manila Water hingga RAF Technologi untuk pengembangan proyek SPAM di Jawa Barat.
Total nilai yang dicapai dalam MoU tersebut tercatat hingga Rp3,6 triliun. MoU juga dilakukan BUMD lain seperti PT Agro Jabar, PT Jaswita, PT Migas Hulu Jabar.
Ada pula MoU antara KEK Pangandaran dengan lima grup perhotelan besar yakni AccorHotels, Sahid Group hingga Sintesis senilai Rp2 triliun.
