Bisnis.com, BANDUNG--Aliran investasi ke Jawa Barat pada tahun ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P. Joewono memperkirakan potensi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi akan berkisar 0,3-0,4% pada 2019.
"Value added-nya baru tahun depan," papar Doni.
Adapun, perkiraan penciptaan lapangan kerjanya hanya mencapai 30.000 lapangan kerja baru. Doni mengakui industri yang masuk merupakan padat modal karena fokus saat ini adalah pembangunan industri di Jawa Barat bagian utara, seperti wilayah Patiman yang akan dibangun pelabuhan laut dalam.
Sementara itu, pengembangan investasi wilayah tengah dan selatan akan digarap tahun depan, terutama pariwisata.
"Sekarang perusahaan besar-besar dulu," tegasnya.
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi regional, Doni memperkirakan produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Barat pada 2020 akan mengalami penurunan tipis.
Perkiraan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat berada di kisaran 5,55%.
Menurut Doni, salah satu faktor penekan adalah perlambatan ekspor Jawa Barat. Seperti diketahui, 40% ekonomi Jawa Barat ditopang oleh industri manufaktur khusunya otomotif, alas kaki dan tekstil.
"Global ekonominya turun, otomatis [ekspornya] turun," kata Doni.
Penurunan ini sejalan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional akibat faktor global. Kendati turun, dia melihat angka pertumbuhan tersebut masih relatif bagus.
Salah satu langkah antisipasi Jawa Barat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya melalui penguatan industri kreatif, leisure dan pariwisata.
Pasalnya, industri ini masih dinilai kuat di tengah perlambatan global.