Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karawang Andalkan Bantuan Pemerintah Pusat untuk Perbaikan Irigasi

Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengandalkan bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki saluran irigasi tertier yang mengalami kerusakan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, KARAWANG - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengandalkan bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki saluran irigasi tertier yang mengalami kerusakan.

"Saat ini saluran irigasi tertier yang berfungsi mengairi areal sawah banyak yang rusak, umumnya mengalami pendangkalan," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, di Karawang, Kamis (29/8/2019).

Ia mengatakan, pendangkalan pada saluran irigasi tertier cukup berdampak saat musim kemarau. Petani sulit mendapatkan air untuk mengairi areal sawahnya, karena tidak mencukupinya pasokan air saluran irigasi.

Menurut dia, sesuai dengan catatan Dinas Pertanian pada musim kemarau seperti saat ini, terdapat 1.644 hektare sawah yang kekurangan air akibat saluran tersiernya mengalami pendangkalan. Selain itu, seluas 123 hektare sawah sudah puso.

"Dalam menangani kesulitan air ini, kami hanya bisa membantu dengan bantuan pompa air," kata dia.

Menurut dia, sudah waktunya saluran irigasi tertier di wilayah Karawang direvitalisasi, karena banyak yang mengalaminya pendangkalan.

Tapi Pemkab Karawang tidak memiliki cukup anggaran untuk melakukan revitalisasi saluran irigasi tertier tersebut. Sehingga harus mengandalkan bantuan pemerintah pusat.

Sementara catatan Serikat Tani Karawang (Setakar) menyebutkan saat ini ribuan hektare areal persawahan di wilayah Karawang utara mengalami gagal tanam pada musim kemarau tahun ini.

"Air dari saluran irigasi tidak bisa mengalir ke wilayah Pakisjaya dan sekitarnya, padahal di daerah itu sudah masuk jadwal tanam," kata Setakar, Deden Sofian, kepada Antara.

Jadwal tanam padi di daerah sekitar Pakisjaya pada musim gadu seharusnya sudah dimulai pada akhir Juni 2019. Tapi hingga kini masih ada ribuan hektare sawah yang belum tanam.

Di wilayah utara Karawang atau di Pakisjaya, areal persawahan yang sudah ditanami padi hanya sekitar 600 hektare. Sedangkan sekitar 1.300 hektare lainnya belum ditanami padi karena petani kesulitan air untuk mengairi areal sawahnya.

Kondisi itu terjadi akibat minimnya air yang mengalir di saluran irigasi menuju wilayah Pakisjaya yang merupakan golongan air lima.

Sementara sesuai dengan jadwal gilir-giring air yang diterapkan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, seharusnya air sudah masuk ke wilayah Pakisjaya.

Ia menyampaikan, selain faktor kekeringan, kondisi itu juga terjadi akibat kerusakan saluran irigasi.

"Terjadi pengendapan lumpur yang luar biasa di saluran irigasi menuju Pakisjaya. Beberapa titik pintu air di saluran irigasi itu juga perlu diperbaiki," katanya.

Ia menyarankan, agar Pemkab Karawang dan PJT II Jatiluhur bisa lebih serius dalam menangani kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper