Bisnis.com, BANDUNG— Selain ibu kota negara yang pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Jawa Barat tampaknya akan melakukan hal serupa. Tiga daerah disebut berpotensi menjadi ibu kota baru Jawa Barat menggantikan Kota Bandung.
Tapi, sejauh ini DPRD Jawa Barat belum mengakomodir rencana pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat dalam revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Jabar.
Ketua Pansus VIII DPRD Jabar Herlas Juniar mengatakan dalam pembahasan RTRW Jabar pihaknya belum memasukkan rencana tersebut, namun sudah menyiapkan struktur ruang jika suatu saat dieksekusi.
“Ada yang menarik dan sempat ramai, kami sudah menyampaikan soal rencana pemindahan Ibu Kota, Pak Gubernur sudah memahami berdasarkan kajian kami belum bisa dicantumkan dalam draft,” kata Herlas di Bandung, Selasa (27/8/2019).
Menurut Herlas rencana tersebut secara spesifik belum bisa dicantumkan dalam revisi RTRW karena sampai saat ini belum ada kajian yang komprehensif dari Pemprov Jabar. “Karena kajiannya kan belum ada, karena itu kami mendorong Pemprov membuat kajian,” tuturnya.
Namun dalam pembahasan di Pansus menurut Herlas ada tiga daerah yang sudah dibicarakan yakni Tegalluar, Kabupaten Bandung; Walini, Bandung Barat; dan Kertajati, Majalengka. “Yang mana yang mau dipilih itu nanti berdasar kajian, karena itu kita minta dan tidak kita cantumkan dalam RTRW,” ujar Herlas.
Dari tiga lokasi ini pihaknya menilai ada sisi positif dan negatifnya. Misalnya, Tegalluar. Meski dekat dari Kota Bandung, daerah Tegalluar rawan banjir dan pergerakan tanah. Sementara Walini sebagian masuk dalam patahan Lembang. “Di Kertajati memang relatif tidak [rawan bencana] tapi apa dasarnya menetapkan di sana kan butuh kajian,” papar Herlas.
Menurut Herlas penetapan lokasi-lokasi ini butuh kajian mendalam. “Tapi ruangnya sudah kita sediakan kawasan pemerintahan baru di tiap kawasan strategis provinsi,” ujar Herlas.