Bisnis.com, BANDUNG — Sebagai bentuk kepedulian sosial dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia, Bhinneka Life menggelar acara literasi perencanaan keuangan guru mata pelajaran ekonomi tingkat SMA di Jawa Barat.
Direktur SDM dan Umum Bhinneka Life, Rully Safari mengatakan literasi perencanaan keuangan sangat penting untuk masyarakat. Oleh karenanya, untuk meningkatkan kemampuan literasi perencanaan keuangan, Bhineka Life menyasar guru-guru tingkat SMA agar kesadaran literasi perencanaan keuangan bisa terus tersampaikan kepada anak usia sekolah.
“Karena yang kita harapkan bahwa pendidikan literasi keuangan ini akan berkelanjutan, kalau guru-guru kita yang kita sasar duluan mereka bisa membagi ilmunya kepda murid-muridnya jadi pengetahuan ini berkelanjutan terus menerus, jadi seharusnya ilmu perencanaan keuangan itu pendidikannya dimulai dari masa belia,” kata dia usai memberikan sambutan pada acara literasi perencanaan keuangan guru mata pelajaran ekonomi tingkat SMA di Jawa Barat, di SMA Negeri 10 Bandung, Kamis (15/11).
Menurutnya, dengan pengenalan literasi perencanaan keuangan pada siswa SMA, diharapkan siswa SMA yang telah lulus pendidikannya akan siap menghadapi dunia keuangan di perguruan tinggi dan saat bekerja nanti.
“Hubungan dengan keuangannya sangat erat, sehingga penting sekali untuk mereka mengerti melakukan perencanaan, mulai mengelola, menabung, itu mulai dari sekarang,” kata dia.
Pihaknya pun mengaku telah melakukan penyuluhan literasi perencanaan keuangan tidak hanya dilingkungan pendidikan, tapi juga telah melakukan pada organisasi dan badan yang berkaitan dengan keuangan.
“Kita melakukan literasi bukan hanya kepada guru, kita juga melakukan literasi kepada badan usaha milik desa, yang lainnya juga kita lakukan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OKK Regional Jabar, Riwin Mirhadi menyambut baik acara literasi perencanaan keuangan kepada para pendidik.
Hal ini kata dia mencerminkan industri jasa keuangan melakukan tindakan nyata dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perencanaan keuangan.
“Karena memang kan ini tugas dan tanggung jawab bersama bahwa ada tugasnya OJK, ada tugas industri keuangan nah ini bisa menyampaikan ke guru-guru dan mudah-mudahan bisa dilanjutkan ke murid dan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan literasi perencanaan keuangan menjadi sangat penting, utamanya pada produk-produk yang ditawarkan industri jasa keuangan.
“Karena banyak diantara guru pun konsumen keuangan juga, muridnya juga begitu, sehingga ia harus paham apa produk yang dia punya, misalkan asuransi, kredit, dia harus paham tentang itu,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, 70% dari 100% populasi di Indonesia merupakan pengguna jasa keuangan. Namun hanya 30% saja yang mempunyai kesadaran literasi keuangan.
“Tentang perencanaan keuangan, perencanaan keuangan itu penting bagi semua orang, mudah-mudahan dengan ilmu perencanaan yang baik nanti guru-gurunya bisa mengajarkan ke murid-muridnya bhwa bagaimana mengelola uang dan sebagainya,” tandasnya.