Bisnis.com,BANDUNG — Kementerian Pariwisata menawarkan insentif bagi maskapai yang membuka rute internasional dari dan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan keberadaan Kertajati akan turut didorong pihaknya agar diminati maskapai dan bisa menarik kedatangan wisatawan luar negeri.
“Kalau ada penerbangan baru dari luar negeri ke Jabar dalam hal ini ke Kertajati nanti akan diberikan insentif,” katanya di Bandung, Selasa (13/11).
Menurutnya, insentif yang ditawarkan pada maskapai berupa bantuan promosi terkait dengan destinasi dan penerbangan yang dibuka akan dilaksanakan oleh Kementerian sehingga bisa menekan biaya promosi. “Biar nanti biaya persatuannya relatif murah,” ujarnya.
Peluang maskapai untuk mendapatkan insentif ini sangat terbuka. Arief memberi contoh rute yang bisa dibuka di Kertajati yakni Singapura dan Malaysia yang notabene termasuk wisatawan asing yang paling banyak mengunjungi Jawa Barat. “Dari Asia Timur juga bisa langsung ke Kertajati,” katanya.
Insentif ini, menurutnya, juga sudah diterapkan di Bandara Silangit di Danau Toba dan Tanjung Kelayang, Belitung karena kedua bandara ini termasuk baru dan sudah ditetapkan sebagai bandara internasional. “Kedua bandara ini mirip dengan Kertajati,” paparnya.
Arief berharap tawaran insentif ini bisa signifikan mendongkrak kunjungan wisatawan dan jumlah penumpang di Bandara Kertajati.
Dia optimistis jika penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia dibuka di sana, maka bandara tersebut bisa menyumbang akan wisatawan asing cukup tinggi. “Ini bisa tembus satu juta,” ujarnya.
Kertajati dinilai sanggup mendapat jumlah penumpang dari luar dengan angka tersebut, mengingat Bandara Husein Sastranegara, Bandung memiliki keterbatasan dari sisi kapasitas maskapai yang terbang ke Bandung.
“Sangat memungkinkan [Kertajati] tinggal landasan pacunya kita perpanjang menjadi 3.000 meter, saya tidak terlalu khawatir karena sudah ditangani AP II,” paparnya.
Sementara itu, agar insentif ini diminati maskapai pihaknya bersikap pro aktif dengan mendorong industri penerbangan dan Dinas Pariwsata di daerah untuk gencar menarik orang dari luar negeri untuk mendarat di Bandara Kertajati. “Selain kami menawarkan insentif,” katanya.