Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunakan Metode KSA, Potensi Produksi Padi di Jabar Hingga Desember 2018 Sebesar 5.480 Ton

Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menggunakan metodologi perhitungan data produksi beras dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA).

Kepala BPS Jabar Dody Herlando, mengatakan berdasarkan hasil perhitungan dengan metode KSA, potensi hingga Desember 2018, luas panen padi di Jawa Barat periode Januari-Desembet 2018 sebesar 1.692 ribu hektar dan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 9.539 ton.

“Jika produksi padi di konversikan menjadi beras dengan menggunakan angka konversi GKG ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara denfan 5.480 rinu ton beras,” kata Dody di Kantor BPS Jabar, Kamis (1/11).

Lebih jauh Dody menjelaskan ketidakakuratan data produksi padi telah diduga oleh banyak pihak sejak 1997. Studi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) telah mengisyaratkan overestimasi luas panen sekitar 17,07 persen. 

Begitu pula dengan perhitungan luas lahan baku sawah yang cenderung meningkat-walaupun fakta di lapangan menunjukkan terjadinya pengalihan fungsi lahan untuk industri, perumahan atau infrastruktur, meskipun di sisi lain juga ada proses pencetakan sawah. Walaupun sudah diduga sejak lama, namun upaya untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi padi baru dilakukan pada tahun 2015. 

BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN); Badan Informasi dan Geospasial (BIG); serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berupaya memperbaiki metodologi dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). 

“KSA merupakan metode perhitungan luas panen, khususnya tanaman padi, dengan memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN,” kata dia.

Berdasarkan metodologi tersebut, Inderamayu menjadi daerah yang memprodukai padi paling besar pada periode Januari - Desember 2018, yakni 1.391.928 ton GKG. Disusul Karawang 1.124.447 ton GKG, Subang 991.003 ton GKG, dan Cianjur 670.473 ton GKG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler