Bisnis.com,BANDUNG—Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka butuh 1.500 penerbangan untuk melayani umrah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengungkapkan pasar layanan umrah di Jabar tergolong tinggi. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan penerbangan umrah, Jabar memerlukan setidaknya 1.500 penerbangan langsung ke Madinah setiap tahunnya.
"Di catatan kami ada sekitar 150.000 (jemaah umrah) di Ciayumajakuning saja. Kalau di seluruh Jawa Barat itu sekitar 300.000 (jemaah)," kata Emil, Minggu (14/10/2018).
Menurutnya jika layanan memakai pesawat Boeing 737 maka membutuhkan sedikitnya 1500-an penerbangan per-tahunnya. Dia menilai angka ini menunjukkan ceruk pasar yang besar, dan itu baru umroh saja.
Emil berharap, proses perpanjangan runway sejauh 500 meter akan lebih cepat rampung, sehingga pesawat-pesawat besar seperti tipe Airbus dapat mulai beroperasi.
Selain itu, meski BIJB masih berfokus pada penambahan rute-rute domestik, Emil berharap sejarah penerbangan internasional pertama BIJB ini menjadi starting point perintisan penerbangan internasional lainnya.
Pemprov Jabar yang saat ini menjadi mayoritas pemegang saham Bandara Kertajati menurut Emil merasa memiliki tugas untuk bisa lebih memaksimalkan potensi bandara yang sudah diresmikan pada 24 Mei 2018 lalu.
Sejak dioperasionalkan bandara dengan khas merak ini baru melayani satu penerbangan domestik dengan rute Surabaya Kertajati dan sebaliknya dengan maskapai Citilink. Dengan adanya penerbangan Kertajati - Madinah tentu harapannya ke depan bisa lebih atraktif dari segi rute baik itu domestik dan internasional.
"Saya sebagai Gubernur Jawa Barat yang baru tentunya memiliki tugas untuk bisa lebih mengembangkan potensi yang dimiliki BIJB Kertajati Majalengka, sehingga ke depan BIJB bisa menjadi Bandara yang besar karena potensi marketnya cukup besar," paparnya.
Jawa Barat saat ini merupakan provinsi dengan pemilik jumlah penduduk terbesar di Indonesia yakni menyentuh 48 juta jiwa. Selama ini mayoritas pergerakan manusia di Jawa Barat untuk penerbangan internasional masih mengandalkan Bandara Soekarno-Hatta, terutama untuk perjalanan jarak jauh menuju Tanah Suci.
Bandara di Cengkareng dinilai sudah sangat padat karena pergerakan manusia disana mencapai 63 juta setahunnya. Bandara Cengkareng dinilai lebih sibuk dari Changi dengan layanan 62 juta penumpang setahunnya. Emil menuturkan pasar dalam dunia penerbangan memiliki kekuatan pertumbuhan yang menarik, khususnya di Indonesia saat ini.
Oleh karena itu dia menitipkan pada PT BIJB dan Angkasa Pura II selaku operator untuk bisa lebih menarik lagi dalam mengembangkan potensi saat ini. Seiring harus ditingkatkan lagi untuk mewujudkan smart Airport layaknya Bandara Internasional Changi Singapura.
"Penduduk kita ini hampir 50 juta. BIJB harus terus tingkatkan pelayanan dan kemajuan karena kita juga akan promosikan Bandara ini. Saya punya usulan agar bisa seperti Bandara Changi yang memang ramai karena (konsepnya) mall yang ada gatenya," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Ajijah
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
1 hari yang lalu