Bisnis.com, BANDUNG — Prospek perekonomian Jawa Barat pada 2018 diperkirakan meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Perteumbuhan ekonomi Jawa Barat diperkirakan dapat berada pada kisaran 5,4% - 5,8% (yoy) pada keseluruhan tahun 2018 yang lebih tinggi dibanding 2017 sebesar 5,29% (yoy).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Ismet Inono, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Jumat (7/9).
“Sementara itu inflasi IHK pada keseluruhan 2018 diperkirakan berada di kisarab sasaran inflasi nasional (3,5% plus minis 1 %) (yoy) dengan asumsi tidak terdapat krnaikan administered price,” kata dia.
Lebih lanjut kata Ismet, berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kinerja perekonomiam Jawa Barat terpantau dalam kondisi baik. Hal tersebut diindikasikan oleh pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi sebesar 5,56# (yoy) serta inflasi Agustus 2018 yang masih terkendali pada kisaran sasaran inflasi nasional (3,5%-+ 1%).
Meski demikian, ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan III diperkirakan sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Namun masih tetap berada di level yang cukup tinggi dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, inflasi Jawa Barat Agustus menunjukan di level 3,55% (yoy), masih berada didalam kisaran sasaran inflasi nasional.
Oleh karena itu, dalam rangka menjaga kondisi inflasi di Jawa Barat yang rendah dan stabil, Bank Indonesia bersama berbagai satuan kerja terkait di Jawa Barat telah dan akan melakukan berbagai upaya.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan kerjasama antar daerah dengan DKI Jakarta untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Selain itu, dilakukan pula pengembangan Kampung Peduli Inflasi dan bersama-sama mendorong optimalisasi Sistem Resi Gudang (SRG) termasuk perluasan cakupan integrasi SRG dengan Pasar Lelang Komoditas (PLK).
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat juga mendorong optimalisasi portal informasi harga oangan strategis Jawa Barat yaitu Priangan, dengan mengintegrasikan dengan fitur e-commerce dan e-klaster,” jelas dia.
Kondisi stablitas keuangan daerah di Jawa Barat juga tambah dia masih terjaga yang tercermin dari peningkatan intermediasi perbankan. Pada awal triwulan III 2017, intermediasi perbankan di Jawa Barat menunjukan kondisi yang meningkat. Kondisi tersebut didorong oleh peningkatan kredit maupun DPK.
Pada Juli 2018 pertumbuhan kredit lokasi proyek di Jawa Barat mencapai 10,51% (yoy), pertumbuhan kredit lokasi bank mencapai 9,06% (yoy) dan pertumbuhan DPK sebesar 6,90% (yoy). Rasio loan to deposit ratio (LDR) bank yang berlokasi di Jawa Barat juga meningkat menjadi 92,75% dari akhir triwulan II 2018 sebesar 92,41%. Risiko kredit juga menunjukan penurunan dengan rasiii NPL lokasi proyek sebesar 3,37%.
Ekonomi Jabar Diprediksi Meningkat
Prospek perekonomian Jawa Barat pada 2018 diperkirakan meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Perteumbuhan ekonomi Jawa Barat diperkirakan dapat berada pada kisaran 5,4% - 5,8% (yoy) pada keseluruhan tahun 2018 yang lebih tinggi dibanding 2017 sebesar 5,29% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Dekranasda Gelar Pameran Jendela Jawa Barat di Bali
56 menit yang lalu
Hari Guru: Pemprov Jabar Prioritaskan Guru Non-ASN Jadi PPPK
2 jam yang lalu