Bisnis.com, BANDUNG - Pemkot Bandung berkomitmen untuk terus menstabilkan harga kebutuhan pokok menghadapi Lebaran. Oleh karenanya, Pemkot Bandung selalu memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar.
“Kita berupaya agar harga stabil dengan melakukan pemantauan selama bulan Ramadan. Termasuk H-5 dan H+7 lebaran,” tutur Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin di sela-sela peresmian Pasar Murah di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung, Senin (4/6).
Solihin mengungkapkan, harga daging ayam sempat terjadi kenaikan yang luar biasa di awal Ramadan. Saat itu, harga daging ayam mencapai Rp50.000 per kilogram. Namun berkat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan pengusaha ayam di Kabupaten Cianjur, harga daging ayam bisa kembali normal.
“Kini harga daging ayam berada di kisaran Rp33.000-35.000 per kilogram. Stoknya pun mencukupi,” ujar Solihin.
“Kita jamin kebutuhan ayam di Bandung dengan permintaannya 300.000 ekor per hari dipastikan mencukupi dengan kondisi bersih. Mulai proses pemotongan yang higienis, ayam yang dijual dipastikan memenuhi persyaratan, aman dan halal,” jamin Solihin.
Solihin mengatakan, selain menstabilkan harga, pemerintah menggelar pasar murah juga untuk mengendalikan inflasi. Pada Januari, inflasi di Kota Bandung yaitu 0,83%. Sedangkan Februari (0,22%), Maret (0,21%) dan April (0,28%).
“Salah satu penyebab inflasi di Kota Bandung yaitu kenaikan harga beras. Tetapi di samping bahan pokok makanan, fesyen juga turut mempengaruhi inflasi,” jelasnya.
Pasar Murah untuk pengendalian inflasi 2018 di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung, akan digelar hingga Rabu (6/6/2018) mendatang. Pasar murah ini menjual sejumlah kebutuhan pokok dan sandang.
Sementara itu, Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Sukarelawati Permana menjamin, harga kebutuhan pokok yang dijual terjangkau. Untuk telur Rp21.000 per kilogram , beras Medium Rp9.250 per kilogram, gula pasir Rp11.500 per kilogram. Sedangkan minyak goreng Rp12.000 per kilogram dan tepung terigu Rp7000 per kilogram.
“Dengan beberapa harga tersebut kita harap masyarakat bisa membelinya untuk kebutuhan sehari hari,”ujarnya.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat juga menyediakan layanan penukaran uang tanpa dipungut biaya.